Tajukpolitik – Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai dukungan Jokowi ke Prabowo tampaknya bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, frekuensi kebersamaan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto semakin sering.
Terbaru, di sela-sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke PT Pindad (Persero) di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin (24/7), Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Widodo, Prabowo Subianto, dan Menteri BUMN Erick Thohir kedapatan menunggangi salah satu kendaraan produksi Pindad, Maung.
Jamiluddin mengatakan kebersamaan berulang itu tentu tidak kebetulan. Karena dalam politik suatu peristiwa yang melibatkan tokoh pada umumnya hasil desain yang mempunyai motif politik tertentu.
Apalagi, kata Jamiluddin, kebersamaan itu melibatkan dua menteri yang elektabilitasnya lagi tinggi, tentu makna politisnya lebih tinggi.
“Keberadaan Jokowi yang gemar cawe-cawe kiranya menambah kuat pesan politiknya,” tegas Jamiluddin, Selasa (25/7).
Atas dasar itu, keberadaan Prabowo dan Erick dalam satu mobil bersama Jokowi dapat dimaknai adanya kedekatan diantara tiga tokoh nasional itu. Kedekatan itu bisa saja dimaknai dalam arti politis, di mana Jokowi ingin mengabarkan Prabowo-Erick layak berpasangan pada Pilpres 2024.
“Jadi, Jokowi tampaknya semakin ingin menegaskan dukungannya kepada Prabowo. Dukungan itu diperjelas dengan menyandingkan Prabowo dengan Erick,” pungkas Jamiluddin.
Untuk diketahui, kebersamaan yang dibangun antara Jokowi dan Prabowo tentu saja menjadi sinyal kuat bahwa dukungan Jokowi ke Prabowo sudah semakin jelas.
Kebersamaan Jokowi dan Prabowo ini tak hanya ditunjukkan secara nyata, namun juga melalui baliho-baliho bergambar mereka berdua.
Tentu saja hal ini membuat para pendukung bakal calon presiden (Bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo, meradang. Pasalnya, seharusnya sebagai sesama petugas partai, Jokowi harus mendukung penuh Ganjar. Bukan dengan cara mendukung Bacapres dari partai lain.