Tajukpolitik – Pengamat Politik Hendri Satrio mengatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, pecah kongsi soal polemik timnas Israel main di Piala Dunia U-20.
Padahal, Ganjar dan Erick sering diduetkan sebagai pasangan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang.
Perbedaan sikap Ganjar dan Erick ini tentu saja menyimpulkan spekulasi bahwa mereka berdua tidak cocok untuk diduetkan sebagai capres dan cawapres.
“Sering didorong-dorong GP-Etho untuk 2024, begitu isu U20, GP (Ganjar Pranowo) bersebrangan dengan Etho (Erick Thohir),” katanya, Selasa (28/3).
Pria yang akrab disapa Hensat ini menyarankan agar Ganjar menjalin komunikasi lebih dulu kepada Erick terkait dengan isu penolakan tim nasional Israel bermain di piala dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia ini.
“Mungkin Etho dicolek agar lebih peka dalam memainkan peran politik dalam sebuah kompetisi menjuju kekuasaan,” ujar Hensat.
Untuk memastikan penyelenggaraan Piala Dunia U-20, Erick Thohir yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), diketahui bakal terbang ke Zurich untuk melobi FIFA agar tidak membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 imbas penolakan tim nasional Israel bermain.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan keras menolaknya. Ganjar menganggap penolakan ini sebagaimana amanat presiden pertama Indonesia Soekarno atau Bung Karno.
Sikap Ganjar ini juga diikuti oleh Gubernur Bali yang juga kader PDIP, I Wayan Koster, yang mengirim surat ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), meminta agar timnas Israel tidak bermain di Bali.