Sabtu, 4 Oktober, 2025

Rupiah Terus Melemah ke Rp16.424 per Dolar AS, Apa Penyebabnya?

Rupiah Terus Melemah ke Rp16.424 per Dolar AS

Pada Kamis, 4 September 2025, rupiah kembali melemah tipis ke level Rp16.424 per dolar AS. Angka ini menandai depresiasi sekitar 5,45% sepanjang tahun terakhir, bahkan diprediksi bisa tembus Rp16.650 per USD jika tren berlanjut.

Melemahnya rupiah tidak hanya mencerminkan dinamika ekonomi domestik, tetapi juga pengaruh faktor eksternal yang kompleks.

Penyebab Rupiah Terus Melemah

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan rupiah terus melemah:

  1. Ketidakstabilan politik dalam negeri

    • Demo besar, konflik sosial, hingga kebijakan ekonomi yang tidak konsisten menurunkan kepercayaan pasar.

  2. Harga komoditas ekspor turun

    • Komoditas unggulan Indonesia seperti sawit, batubara, dan nikel mengalami penurunan harga di pasar global.

  3. Ketegangan pasar global

    • Perang dagang, konflik geopolitik, hingga ancaman resesi dunia memicu arus modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dampak Melemahnya Rupiah

Depresiasi rupiah memberi tekanan besar pada perekonomian, di antaranya:

  • Harga impor naik, barang dari luar negeri jadi lebih mahal.

  • Harga BBM meningkat, karena sebagian besar bahan bakar masih impor.

  • Biaya produksi membengkak, terutama di sektor industri yang bergantung pada bahan baku impor.

  • Beban utang luar negeri naik, karena pembayaran dalam dolar jadi lebih mahal.

  • IHSG melemah, investor asing menarik modal dari pasar saham.

Respons Pasar dan Pemerintah

Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan intervensi di pasar valas serta menyiapkan instrumen stabilisasi moneter. Pemerintah juga tengah mengkaji strategi fiskal untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.


FAQ – Pertanyaan Seputar Rupiah Melemah

1. Kenapa rupiah melemah terhadap dolar AS?
Karena kombinasi faktor domestik (politik, inflasi, ekspor turun) dan faktor global (perang dagang, resesi dunia).

2. Apakah pelemahan rupiah selalu buruk?
Tidak selalu. Pelemahan bisa mendorong ekspor karena produk Indonesia jadi lebih murah di luar negeri.

3. Apa dampak langsung bagi masyarakat?
Kenaikan harga BBM, barang impor, dan biaya hidup yang lebih tinggi.

4. Bagaimana dengan utang luar negeri?
Nilainya otomatis naik dalam rupiah, sehingga menambah beban APBN maupun swasta.

5. Apa langkah BI untuk menahan rupiah?
BI biasanya intervensi di pasar valas, menaikkan suku bunga, dan memperkuat cadangan devisa.

6. Apakah rupiah bisa kembali menguat?
Bisa, jika stabilitas politik terjaga, ekspor naik, dan kondisi global lebih kondusif.

Baca Juga: Berpengaruh pada Perekonomian, Demokrat Ingatkan Pemerintah Segera Migitasi Melemahnya Rupiah

Kesimpulan

Pelemahan rupiah ke level Rp16.424 per dolar AS menjadi sinyal serius bagi perekonomian Indonesia. Faktor politik, ekspor komoditas, dan gejolak global semuanya berperan. Dampaknya nyata: harga impor naik, biaya produksi membengkak, dan daya beli masyarakat tertekan.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, BI, dan dunia usaha sangat penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini