Rabu, 3 Desember, 2025

Sanksi FAM Terancam Makin Berat Jika Empat Negara Temukan Unsur Pidana

TAJUKNASIONAL.COM Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terancam menerima sanksi lebih berat apabila hasil investigasi dari empat negara lainnya—Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol—menemukan unsur pidana terkait skandal dugaan pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.

Kasus ini sebelumnya masuk dalam rekomendasi FIFA menyusul dugaan keterlibatan tujuh pemain senior Harimau Malaya.

Mantan Wakil Presiden FAM, Datuk Seri Ridzuan Sheikh Ahmad, menilai risiko besar tengah mengintai federasi sepak bola Malaysia.

Menurutnya, jika negara-negara lain yang ikut melakukan penyelidikan menemukan bukti pelanggaran, maka posisi Malaysia akan semakin terpojok.

“Semua tergantung otoritas kita. Jika kami tidak menemukan kesalahan apa pun, bagaimana jika keempat negara lain mendapatkan hasil sebaliknya? Skornya menjadi 4-1. Bahkan dalam sepak bola, hasil ini menunjukkan bahwa kami sudah kalah,” ujar Ridzuan seperti dikutip Bharian.

Baca Juga: PM Malaysia Ultimatum FAM: Pemerintah Tak Akan Tutupi Kasus Pemalsuan

Permintaan investigasi tersebut tertuang dalam dokumen setebal 64 halaman yang dikeluarkan Komite Banding FIFA pada 18 November.

FIFA menekankan bahwa sifat pelanggaran terkait dugaan pemalsuan dokumen resmi memerlukan tindakan hukum di tingkat internasional.

Karena itu, organisasi tersebut meminta otoritas pidana di lima negara—termasuk Malaysia—untuk mengambil langkah penyelidikan lebih lanjut.

“Pemalsuan merupakan tindak pidana di yurisdiksi yang relevan dan penting bagi pihak berwenang untuk diberitahu agar investigasi dan proses pidana yang tepat bisa dilakukan,” demikian isi pernyataan tertulis FIFA.

Ridzuan menambahkan bahwa FAM harus mempersiapkan langkah strategis menyusul laporan rinci dari Komite Banding FIFA.

Menurutnya, salah satu opsi yang mungkin ditempuh adalah membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Baca Juga: Banding Ditolak, FIFA Pastikan FAM Terlibat Manipulasi Dokumen Pemain

Namun ia juga mengakui risiko besar jika Malaysia kembali gagal dalam proses tersebut.

“Siapa pun bisa berbuat salah, dan kami mengakuinya. Jadi kami terima saja hukumannya. Kami tidak bisa melawan FIFA. ‘Jari’ mereka lebih besar, mereka punya akses data di mana-mana,” kata Ridzuan.

Ia juga menegaskan bahwa membawa perkara ini ke CAS bukan hal yang sederhana. “Kalau kami bawa ke CAS dan kalah lagi, kami akan semakin malu, jadi bahan tertawaan, dan hukumannya mungkin lebih berat,” ujarnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini