TAJUKNASIONAL.COM Timnas Indonesia U-22 akan kembali berhadapan dengan Mali U-22 dalam laga uji coba internasional kedua di Stadion Pakansari, Selasa 18 November 2025.
Pertandingan dijadwalkan dimulai pukul 20.00 WIB dan disiarkan langsung oleh Indosiar serta dapat disaksikan via live streaming di Vidio.
Duel ini menjadi kesempatan penting bagi skuad Garuda Muda untuk menunjukkan perkembangan setelah pertemuan pertama berakhir pahit.
Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia harus mengakui keunggulan Mali dengan skor 0-3. Meski kalah cukup telak, Indonesia U-22 sejatinya tidak tampil buruk.
Dengan penguasaan bola mencapai 49 persen, tim asuhan Indra Sjafri beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.
Namun efektivitas menjadi pembeda utama antara kedua kubu, di mana Mali sukses memaksimalkan tiga kesempatan melalui Sekou Doucoure pada menit kelima, Wilson Samake pada menit ke-34, dan Moulaye Haidara pada masa injury time.
Baca Juga: Debut Memukau Ivar Jenner sebagai Kapten Timnas U-22, Siap Tampil di SEA Games?
Dalam laga itu, Indra Sjafri menurunkan komposisi yang tidak biasa. Rafael Struick dipasang sebagai gelandang, sementara Dony Tri dimainkan sebagai winger untuk menambah variasi serangan.
Skema tersebut sesungguhnya berjalan cukup baik dalam fase build-up, namun belum mampu menembus garis pertahanan Mali yang disiplin dan agresif. Hal ini menjadi catatan penting untuk melakukan evaluasi pada pertemuan kedua.
Menghadapi duel revans kali ini, Indra memiliki sejumlah opsi untuk menyegarkan lini tengah yang menjadi titik krusial.
Rivaldo Pakpahan bisa menjadi pilihan untuk memperkuat duel fisik dan kestabilan saat bertahan di area tengah.
Sementara itu, Rayhan Hannan dan Arkhan Fikri menawarkan kreativitas serta kemampuan visi bermain yang dibutuhkan untuk membongkar pertahanan lawan. Kombinasi keduanya berpotensi menjadikan lini tengah Indonesia lebih seimbang antara kreativitas dan ketahanan defensif.
Selain itu, pertandingan kedua ini juga menjadi barometer penting bagi Garuda Muda untuk mengukur progres sebelum tampil di SEA Games 2025.
Dengan waktu persiapan yang terbatas, setiap uji coba harus dimaksimalkan sebagai simulasi pertandingan sebenarnya.
Kualitas Mali yang dihuni banyak pemain akademi klub Eropa memberikan pengalaman berharga mengenai intensitas permainan tingkat tinggi.
Dari sisi Mali, konsistensi efisiensi menjadi kekuatan mereka.
Baca Juga: Jadwal Kick-off Timnas Indonesia U-23 vs Mali, Laga Penentu Evaluasi Garuda Muda
Pada laga pertama, Mali tidak membutuhkan dominasi penguasaan bola untuk menghasilkan gol.
Kecepatan transisi, ketenangan di lini depan, dan organisasi pertahanan yang solid merupakan faktor utama mengapa mereka tampil efektif. Jika Indonesia ingin meraih hasil lebih baik, pengambilan keputusan di sepertiga akhir lapangan harus lebih cepat dan akurat.
