Jumat, 25 April, 2025

Tanggapi Wacana Poros Baru Koalisi Golkar, Pengamat: Siapa Yang Mau Berkoalisi

TajukPolitik – Analisa pengamat politik jika Golkar mau buat poros koalisi baru, Ujang Komarudin sebut pasangan capres dan cawapres harus punya nilai jual.

Dewan Pakar Partai Golkar menyarakan agar Golkar membentuk poros baru di luar koalisi yang ada saat ini.

Saran itu disampaikan agar Golkar dapat ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 dan mengusung calonnya sendiri.

Menurut pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin jika Golkar ingin membentuk poros  baru di Pilpres 2024, maka harus memikirkan pasangan Capres-Cawapres.

Kata Ujang Komarudin cukup sulit bagi Golkar dan poros koalisi barunya jika nama pasangan Capres-Cawapres yang diusung justru tidak memiliki nilai jual.
Meski ide Golkar untuk membentuk poros koalisi baru disebut baik bagi kontestasi Pilpres nanti.

“Memang yang bagus, Golkar buat poros sendiri. Tinggal dicari siapa, apa namanya, yang mau berkoalisi dengan Golkar. Kalau dengan PAN catatannya kalau buat poros sendiri harus memiliki nilai jual bagi capres dan cawapresnya begitu,” kata Ujang Komarudin Jumat (14/7).

“Jadi kalau ada poros baru bagus-bagus aja ada empat poros, dengan tambahan Golkar,” ujarnya.

Menurutnya mesin partai Golkar akan lebih hidup jika mampu membentu poros baru.

Hal yang berbeda akan terjadi bila Golkar hanya bergabung ke dalam koalisi yang sudah terbentuk.

Seperti koalisi yang mengusung Prabowo ataupun koalisi yang mengusung Ganjar.

“Siapa yang dijual, itu menjadi penting karena membuat poros baru bagi Golkar, bisa membuat Golkar hidup bisa bergerak, bisa progresif,” ucapnya.

“Tapi kalau misalkan bergabung dengan PDIP, sudah ada capres Ganjar, cawapres pun kemungkinan udah ada orang lain, kalau Golkar masuk Prabowo pun sama. Cawapresnya pun sudah ada yang lain, misalkan Cak Imin, ada Erick Thohir begitu,” sambungnya

Lebih jauh Ujang Komarudin mengungkapkan jika Golkar dan PAN membentuk poros koalisi baru, maka nama Capres-Cawapres harus benar-benar menjual.

“Persoalannya apakah PAN mau atau tidak? Kan begitu, kalau ada poros baru bagus-bagus aja ada empat poros, dengan tambahan Golkar dengan PAN,” ucapnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini