TajukPolitik – Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan Partai Demokrat menjadi partai politik (parpol) yang disukai publik, sementara Perindo berada di peringkat keempat dan PDIP kelima.
Survei Litbang ini menanyakan kesukaan responden ke 18 parpol peserta Pemilu 2024. Hasil Litbang Kompas, Demokrat jadi parpol yang paling disukai dengan 54,8 persen.
Diikuti oleh Golkar (51 persen), Gerindra (49,8 persen), Perindo (45,6 persen), PDIP (44 persen), PAN (42,9 persen), dan NasDem (40,2 persen). Sementara parpol lainnya hanya raih tingkat kesukaan di bawah 40 persen.
Sementara itu, PDIP menjadi parpol yang paling populer dengan tingkat ketahuan 85,5 persen. Golkar (86,1 persen) mengikuti, lalu Demokrat (84,2 persen), Gerindra (82,3 persen), PAN (78,9 persen), NasDem (77,9 persen), dan Perindo (76, persen).
Sedangkan tingkat kepopuleran 11 parpol sisinya di bawah 68 persen.
Untuk tingkat keterpilihan atau elektabilitas, Ada tujuh partai politik yang elektabilitasnya di atas 4 persen adalah PDI Perjuangan (24,4 persen), Partai Gerindra (18,9 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (7,6 persen), Partai Golkar (7,2 persen).
Kemudian, Partai Demokrat (7,0 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6,3 persen), dan Partai Nasdem (5,9 persen).
Sementara itu, PAN mempunyai elektabilitas 3,4 persen dan PPP 1,6 persen.
Survei ini juga menangkap elektabilitas partai politik nonparlemen dan partai-partai baru. Hasilnya, tidak ada yang elektabilitasnya di atas 4 persen.
Di antara partai-partai tersebut, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) punya elektabilitas tertinggi yakni 3,4 persen, sedangkan partai-partai lainnya di bawah 1 persen.
Partai-partai itu adalah Partai Hati Nurani Rakyat (0,8 persen), Partai Solidaritas Indonesia (0,8 persen), Partai Garuda (0,5 persen), Partai Gelora (0,4 persen), Partai Ummat (0,2 persen), Partai Bulan Bintang (0,1 persen), dan Partai Buruh (0,1 persen).
Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 27 Juli – 7 Agustus 2023 dengan jumlah 1.364 responden dari seluruh Indonesia dengan wawancara tatap muka. Penarikan sampel dilakukan dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat, dengan margin of error kurang lebih 2,65 persen.