TajukPolitik – Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Herman Khaeron merasa bangga dengan penampilan Prabowo Subianto begitu sabar menerima dalam debat pertama capres yang diselenggarakan KPU.
“Kami bangga pak Prabowo sangat sabar, bijak meskipun diserang. Secara individu pun diserang dengan pernyataan Anies mengkorek terhadap persoalan pribadi yang belum tentu benar yang belum tentu kebenarannya,” jelas Heman yang dikutip tajuknasional.com, Kamis (14/12).
Herman mengatakan, apa yang dinyatakan oleh Anies tanpa disertai fakta dan bukti-bukti yang bisa dibuktikan secara verbal ataupun ada saksi ataupun ada jejak digital.
“Tentang bagaimana pak Prabowo tidak tahan beroposisi ini menurut saya sudah menyerang pribadi. Tapi pak Prabowo dengan sabar dnegan bijak mwnjawab dan bahwa benar waktu itu mas Anies tidak akan bisa jadi Gubernur kalau proses Demokrasi di Indonesia dikebiri,” tuturnya.
“Kalau proses Demokrasi tidak terbuka kalau kemudian proses demokrasi tertutup dan bahkan kemudian tidak ada celah bagi orang lain bisa memimpin Jakarta ya Mas Anies tidak akan menjadi Gubernur. ya benar paktanya memang begitu. Faktanya anies didukung oleh pak Prabowo melalui Gerindra juga betul ini fakta jangan dibolak-balik,” lanjutnya.
Herman kemuadian menjelaskan, Prabowo menkaitkan pertanyaan Anies terkait proses demokrasi terbuka maka disampaikan saat itu Prabowo sedang berada di luar kekuasaan dan melawan kekuasaan tapi bisa menang dan Anies jadi Gubernur.
“Ini adalah Fakta yang harus kemudian jangan dibolak-balik kemudian menyerang secara pribadi. Prabowo menunjukan karakter originalitasnya bagaimana tetap tegas, programnya disampaikan secara tegas, jelas, singkat dan kemudian bisa menjawab tidak bertele-tele.Kami rakyat mengertilah apa yang disampaikan Pak Prabowo,” jelasnya.
Herman berpendapat kalau memang debat ini adalah adu gagasan kenapa mesti menyerang pribadi seseorang dengan membabi-buta.
“Menurut saya kalau memang debat ini adu gagasan jangan menyerang, kalau melihat bagaimana pak Prabowo begitu bijaknya mensikapi apa yang menjadi tudingan kemudian serangan yang membabi-buta tersebut yang diluar etika,” tukasnya.