Senin, 23 Juni, 2025

Prabowo Bantu Merapikan Jaket Presiden Jokowi, Netizen: Letak Etika Sesungguhnya

TajukPolitik – Kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus menjadi sorotan publik menjelang Pilpres.

Kondisi tersebut pun disebut-sebut bakal mempengaruhi hasil suara di Pilpres 2024 ini.

Terbaru, momen Prabowo Subianto ikut merapihkan jaket bomber yang hendak dipakai Presiden Jokowi pun menuai sorotan.

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo membantu Presiden Jokowi mengenakan jaket di acara penyerahan pesawat keempat C-130J Super Hercules di Terminal Selatan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1).

Tak lama berselang, Prabowo Subianto dari belakang ikut membantu merapikan jaket Presiden Jokowi. Video itu pun viral di media sosial TikTok @cecesunandar163.

Momen itu pun mendapatkan respon beragam dari publik. Mereka memberikan komentar dengan menyebut Prabowo bakal menjadi penerus Presiden Jokowi.

“insyaallah th ini bln Oktober di Lantik ya pak Prabowo Subianto jdi presiden Indonesia tercinta,” tulis netizen.

“walaupun sy tdk bisa ikut coblos karena merantau tapi saya sudah mengarahkan org tua keluarga untuk bpk,” tulis netizen.

“sehat2 selalu Presidenku tercinta dan juga calon presidenku.. semoga menang satu putaran aamiin,” tulis netizen.

“dsini lah letak etika yg sesungguhnya. Prabowo bantu benerin jaketnya Jokowi, mayor tedi selalu siap dgn tugasnya,” tulis netizen.

Seperti diketahui Jokowi sekarang ini sangat dekat dengan Prabowo lantaran sang anak yakni Gibran Rakabuking Raka menjadi Cawapres mendampingi ketua umum Gerindra tersebut. Bahkan banyak tudingan bahwa Jokowi akan bersikap tidak netral dalam pilpres.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Meutya Hafid, meluruskan tudingan Presiden Jokowi tak netral buntut pernyataan presiden saat mendampingi Menhan sekaligus Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menerima pesawat Super Hercules C-130J-30 di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1/2024).
Ketua Komisi I DPR RI yang turut menghadiri kegiatan tersebut menjelaskan, pertanyaan dari awak media terkait tanggapan presiden soal menteri yang berkampanye.
Saat itu, kata dia presiden menyampaikan bahwa semua pejabat publik, pejabat politik, itu memiliki hak yang sama dan diatur oleh undang-undang, jadi tidak hanya menteri, presiden pun memiliki hak itu.
“Sehingga artinya pernyataan beliau tidak hanya untuk menjawab atau mengatakan bahwa presiden punya hak untuk berkampanye, tapi menjawab bahwa semua orang juga menteri dan juga presiden memiliki hak untuk kemudian ikut berkampanye selama tidak menggunakan fasilitas negara,” ujar dia.
Kemudian, Meutya menyampaikan saat ditanya wartawan terkait hak presiden memilih, Jokowi hanya mengatakan ‘kita lihat nanti’.
“Jadi, artinya beliau juga tidak menutup kemungkinan, tapi beliau sampai saat ini juga berarti dengan jawaban beliau adalah masih netral,” kata Meutya.
Dia mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi tersebut perlu dihargai.
Menurutnya, presiden hingga sekarang tetap tidak menunjukkan keberpihakan kepada salah satu paslon peserta pemilu.
“Tapi tadi beliau juga menyampaikan bahwa boleh siapapun termasuk presiden, ketika ditanya apakah akan menggunakan hak tersebut beliau jawab kita liat nanti,” ujar dia.
- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini