TajukPolitik – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan pentingnya kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI dalam berbagai situasi.
“Ya alutsista itu menjadi hal yang penting. Negara itu harus punya kesiapan kapabilitas yang mumpuni seiring kita mendapatkan jargon dari jaman dulu hingga sekarang masih relevan ‘si vis pacem para bellum’, jika kita ingin hidup damai di dunia ini, maka kita harus siap berperang,” kata AHY sebelum menghadiri Debat Capres-Cawapres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/12).
AHY mengatakan, kesiapan kapabilitas alutsista harus dipastikan untuk menghadapi ancaman keamanan negara.
“Artinya betul ketika ditanya apakah ada ancaman langsung terhadap Indonesia saat ini, mungkin yang kasat mata tidak terlihat, tetapi tidak ada waktu persiapan khusus bagi negara untuk menghadapi konflik, sengketa, apa lagi menghadapi perang. Korbannya, cost-nya tinggi sekali. Itu harus dipersiapkan dari waktu ke waktu,” jelas AHY.
Apa lagi, kata AHY, ancaman perang tidak terlihat dan datang tanpa pemberitahuan. Ia pun mengajak untuk belajar dari perang-perang yang pecah terjadi di sejumlah negara.
“Enggak mungkin perang dikasih tahu, misalnya tahun depan perang atau dua tahun lagi. Apa yang terjadi di Ukraina dan Rusia misalnya, memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia termasuk dunia. Walaupun saya tetap menganggap penting, kita harus meletakkan prioritas pembangunan pertahanan ini secara terukur dan tepat sasaran,” pungkas AHY.
Debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar malam ini berlangsung cukup panas khususnya antara capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Dalam sesi tanya jawab antarcapres, Anies mempertanyakan standar etika yang akan diterapkan Prabowo apabila terpilih jadi presiden.
