TajukPolitik – Manatan politikus PDI-P Maruarar Sirait nampak mendampingi calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berkunjung ke kantor Perseketuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (19/1) sore WIB.
Turut mendampingi pula Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Grace Natalie.
Dalam acara itu, Prabowo mengadakan diskusi dengan PGI Salemba.
Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, tampak satu meja dengan Prabowo saat Menteri Pertahanan itu menyampaikan sambutannya.
Setelah beberapa menit Prabowo sambutan, awak media dipersilakan untuk keluar ruangan.
Sebelumnya diberitakan, Maruarar hengkang dari PDI-P. Maruarar berpamitan dari PDI-P usai mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Senin (15/1/2024) malam.
Saat berpamitan, mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P itu, turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
“Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan,” kata Maruarar.
Maruarar mengaku, dirinya meninggalkan PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia tak memerinci apakah alasan itu terkait dengan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu, atau hal lain.
“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia,” tutur Maruarar.
Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara menilai Prabowo Subianto sebagai sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi sebagai presiden. Hal ini menurut Ara bukan tanpa alasan.
“Kita bisa lihat pendukung dan pemilih Jokowi pilih siapa? Kita bisa lihat survei memperlihatkan pilihan ke Prabowo,” kata Maruarar dalam wawancara eksklusif dengan BTV, Selasa (16/1).
Maruarar menilai Prabowo sebagai sosok negarawan yang memiliki kebesaran hati, sama seperti Jokowi. Dia mencontohkan bagimana ketika Prabowo yang sudah dua kali kalah dari Jokowi di Pilpres yang panas akhirnya mau menerima tawaran Jokowi untuk bergabung ke pemerintahan.