TajukPolitik – Partai Demokrat kecewa dengan keputusan Partai Nasdem dan bakal calon presiden Anies Baswedan, secara diam-diam membuat kesepakatan dengan menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.
“Kami kaget luar biasa karena ini bentuk politik yang tidak beretika, dan tidak pantas. Karena namanya mengkhianati apa yang sudah kita sepakati dan menjadi komitmen kita selama ini,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dalam program Kompas Malam di Kompas TV, Kamis (31/8).
Menurut Herzaky, seharusnya jika Anies dan Nasdem merasa sudah tidak sejalan dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) sebaiknya menyampaikan secara terbuka.
Akan tetapi, kata Herzaky, Nasdem dan Anies justru diam-diam membentuk koalisi baru dengan PKB dan mengusung Muhaimin sebagai bakal cawapres.
“Kalau memang kita sudah enggak bisa bersama ya ngomong saja apa adanya di depan. Apa nih persoalannya…’Kayaknya kami enggak bisa lagi mengusung perubahan karena kami habis nih, disikat habis-habisan, enggak mampu kami menghadapi tekanan’. Misalnya kan. Ngomong saja,” ujar Herzaky.
“Ini misalnya. Ini kami misalnya. Kan kenyataannya jalan sendiri. Tidak ada komunikasi seperti itu gitu,” lanjut Herzaky.
Padahal menurut Herzaky, Anies sudah mengajukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres kepada para petinggi partai politik yang menjadi anggota KPP.
“Ya kan kami kalau ada komunikasi-komunikasi, kalau ada yang diganggu teman satu koalisi, ayo kita sama-sama perjuangkan. Ini komunikasi pun tidak ada, untuk mencari jalan selamat sendiri. Inilah yang kami sangat sayangkan politik yang tidak beretika,” ucap Herzaky.
Herzaky mengatakan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar rapat buat menentukan sikap merespons situasi itu.
Hal itu juga akan menjadi penentuan posisi Demokrat apakah akan tetap berada di KPP atau mencari mitra koalisi lain.
Bukan saja elit Demokrat yang merasa kecewa namun kader di daerah pun menyesalkan apa yang dilakukan Anies Baswedan. Imbasnya para kader di daerah langsung menurunkan baliho bergambar Anies Baswedan.