TajukNasionalĀ Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendapat apresiasi khusus dari Presiden Prabowo Subianto atas prestasinya yang gemilang di dunia militer. AHY merupakan salah satu menteri yang pernah menerima penghargaan Adhi Makayasa di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sebuah pencapaian prestisius bagi lulusan terbaik Akmil. P
ujian ini disampaikan oleh Prabowo saat retret Akmil di Magelang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan rekam jejak beberapa anggota kabinet yang memiliki pengalaman dan prestasi tinggi dalam bidang militer.
AHY mengawali pendidikannya di bidang militer dengan latar belakang yang beragam. Pada usia dini, ia turut mengikuti penugasan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, di Timor Timur. AHY kemudian melanjutkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Kuntum Wijaya Kusuma, Pasar Rebo, Jakarta Timur (1984-1988), sebelum pindah ke Amerika Serikat, di mana ia menempuh pendidikan di David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas. Kembali ke Indonesia, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 5 Bandung dan SMA Taruna Nusantara di Magelang, di mana ia menunjukkan kemampuan kepemimpinan dengan menjabat sebagai Ketua OSIS dan meraih penghargaan Garuda Trisakti Tarunatama Emas.
Setelah menyelesaikan SMA, AHY melanjutkan ke Akmil dan selama pendidikan tahun pertama dan kedua, ia konsisten menorehkan prestasi, memperoleh Tri Sakti Wiratama atas pencapaiannya dalam akademik, fisik, dan kepribadian. Pada tahun 2000, AHY lulus sebagai peraih Bintang Adhi Makayasa, penghargaan tertinggi untuk lulusan terbaik Akmil. Karier militernya terus menanjak dengan penugasan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 2001, di mana ia mengemban tugas sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada 2002.
Selama bertugas di Aceh, AHY dipercaya sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dalam operasi penuh risiko. Pada 2006, AHY diberi kepercayaan menjadi perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A untuk misi perdamaian di Lebanon. Melalui inisiatif “mobil pintar,” AHY menciptakan sarana untuk mengurangi dampak trauma perang bagi anak-anak, yang membuatnya dianugerahi Army Service Distinction Medal oleh Angkatan Bersenjata Lebanon. Tak hanya itu, AHY juga berprestasi sebagai Komandan Kompi terbaik di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007 dalam Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangatta.
AHY juga melanjutkan pendidikannya di luar negeri, termasuk di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, di mana ia lulus dengan penghargaan The Order of Saint Maurice dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Pada tahun 2015, ia kembali meraih prestasi akademik dengan predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas. Hingga awal 2016, AHY bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning, salah satu pasukan elite pengamanan Ibu Kota.
Pada 2016, AHY juga memimpin latihan bersama dengan pasukan Australia di Darwin, mengukuhkan kemampuannya dalam kepemimpinan lintas negara. Pada 2017, AHY memilih pensiun dini dari dunia militer untuk berkontes di Pilkada DKI Jakarta, sebagai langkah awalnya menuju panggung politik.
Rekam jejak AHY yang gemilang di dunia militer tidak hanya menjadi bukti kemampuannya dalam memimpin, tetapi juga membawa semangat baru dalam karier politiknya, di mana ia terus menunjukkan komitmen untuk mengabdi pada negara melalui jalur pemerintahan dan kebijakan. Pujian dari Presiden Prabowo atas prestasi AHY di bidang militer sekaligus menjadi pengakuan atas kontribusinya dalam pemerintahan saat ini.