TajukPolitik – Sosok Harun Al Rasyid disebut oleh calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dalam debat Capres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Selasa (12/12).
Anies Baswedan menyebut Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto saat Pilpres 2023 yang tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di kawasan Slipi, Jawa Barat.
Tak hanya menyebut nama Harun Al Rasyid, Anies juga membawa serta ayah Harun, Didin Wahyudin.
Menurut Anies, Harun tewas saat menuntut keadilan terkait protes hasil Pemilu.
“Tidak kalah penting, hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid. Harun adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019, yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil Pemilu,” kata Anies.
Aksi Anies membawa ayah Harun ini disinyalir sebagai senjata untuk menyerang capres nomor urut dua Prabowo Subianto, yang kini justru berkoalisi dengan Jokowi setelah pilpres 2019.
Terkait hal ini, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan tidak merasa diserang dengan aksi Anies tersebut.
Dikatakan Nusron, sejatinya penanganan masalah terhadap kasus tewasnya Harun Al Rasyid adalah tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Prabowo Subianto.
Nusron juga menyatakan, pihaknya selama ini tidak pernah meninggalkan perkara tersebut termasuk keluarga dari Harun.
“Jadi kami tidak merasa diserang, kami tidak merasa risau, kami tidak merasa meninggalkan yang bersangkutan karena tindakan penyelesaian masalah itu bukan tanggung jawabnya Pak Prabowo secara pribadi, tapi tanggung jawabnya negara,” kata Nusron, Selasa (12/12).
“Kalau ada tindakan-tindakan semacam itu. Jadi kami tidak pernah merasakan itu,” sambung dia.
Harun Al Rasyid berasal dari Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Saat kejadian tragis itu, ia masih duduk di bangku SMP.
Harun tewas setelah ditembak di kawasan Slipi, Jakarta Barat, dalam kerusuhan yang terjadi pada malam 22 Mei 2019.
Menurut informasi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Harun ditembak dari jarak 30 meter dari sisi kanan, dari arah ruko di dekat flyover Slipi.
Dalam video yang diunggah akun IG Media prabowo, Didin Wahyudin yang merupakan ayah harun mengatakan bahwa anaknya tidak terlibat politik dan hanya pelajar SMP.
“Anak saya masih di bawah umur,” ujarnya.
Ia menceritakan anaknya saat hari nahas tersebut membikin layangan namun menjelang magrib pergi.
“Hari rabu tanggal 22 setlah pulang sekolah membuat layangan. Sorenya sebelum magrib tanpa izin pergi. Setelah gak pulang-pulang saya cari,” tutur ayah Harun.