Tajukpolitik – Aliansi Mahasiswa Jawa Barat berdemonstrasi di depan DPRD Jabar menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres.
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung ini berdemo terkait 9 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Massa Aliansi Mahasiswa Jawa Barat mulai berdatangan ke DPRD Jabar sekitar pukul 16.30 WIB. Satu persatu perwakilan mahasiswa berorasi. Selain itu, massa pun membakar ban dan juga spanduk di depan pagar DPRD Jabar.
Perwakilan mahasiswa, M Ramdan mengatakan, aksi mahasiswa ini bertepatan dengan 9 tahun pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak banyak perubahan.
“Hari ini kita Jumat (20/10/2023) sedang melakukan gelaran aksi dengan tajuk rapot merah 9 tahun kepemimpinan Jokowi bersama Kabinet Indonesia Maju,” katanya.
Selain itu, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres.
Mahasiwa menilai, putusan MK tersebut cacat formil dan materil dan juga berpotensi melanggengkan dinasti politik keluarga Jokowi.
“Adanya conflict of interest, di dalamnya satu sisi Jokowi seolah-olah ingin membuat dinasti politik itu saja,” tambah Ramdan.
Dia mendesak, majelis kehormatan MK untuk memeriksa hakim yang memutuskan perkara nomor 90/PUU/XXI/2023. Menurutnya, banyak sekali kejanggalan dalam proses putusan tersebut.
“Sayangnya MK ini tidak mengedepankan nilai-nilai professionalitas, netralitas yang sampai pada akhirnya munculah keresahan dari kami mahasiswa untuk menuntut,” katanya.
Ramdan menambahkan, bila tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, mahasiswa akan kembali turun ke jalan.
“Setelah aksi ini kita akan melakukan evaluasi untuk pada akhirnya kita menunggu kalaupun tidak ada tanggapan dari pemerintah kami akan turun lagi ke jalan,” pungkasnya.
Dia menegaskan, bila tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, mahasiswa akan kembali turun ke jalan dan membawa massa yang lebih besar.
“Setelah aksi ini kita akan melakukan evaluasi untuk pada akhirnya kita menunggu kalaupun tidak ada tanggapan dari pemerintah kami akan turun lagi ke jalan,” ujarnya.