Jaksa kemudian menggali lebih dalam keterlibatan aktor lain, termasuk “tim menteri” yang disebut mengawasi praktik itu. Denden menyebut nama Adhi Kismanto, yang bergabung ke tim tersebut pada akhir 2023. Adhi, kata Denden, kemudian menjadi penghubung antara para pelaku dengan “pihak atas”.
Dalam satu pertemuan di sebuah restoran di Pondok Indah Mall, Denden menyatakan bahwa Muhrijan dan Adhi menyampaikan praktik penjagaan situs sudah “aman” dan diketahui oleh atasan. “Yang mereka maksud dengan ‘yang di atas’ adalah Pak Menteri saat itu,” ungkap Denden.
Nama Budi Arie memang sudah masuk dalam dakwaan sejak awal. Dalam dokumen perkara bernomor PDM-32/JKTSL/Eku.2/02/2025, disebutkan bahwa pada Oktober 2023, Budi Arie sempat meminta Zulkarnaen Apriliantony mencari pihak yang mampu mengumpulkan data situs judi online. Zulkarnaen lalu memperkenalkan Adhi Kismanto, yang mempresentasikan alat pencari situs judi digital (web crawler).
Meski tak lolos seleksi tenaga ahli karena tidak memiliki gelar sarjana, Adhi tetap direkrut atas “atensi” khusus dari Budi Arie, demikian isi dakwaan. Adhi lantas bertugas mendata situs judi untuk dikirimkan ke tim take down yang dipimpin Riko Rasota Rahmada.
Namun, praktik pemblokiran ini dibalik menjadi bisnis “penjagaan”. Situs yang semestinya diblokir malah dibiarkan aktif setelah ada aliran dana. Beberapa situs yang dikoordinasikan oleh Alwin Jabarti dan Denden sempat terkena blokir, namun kemudian praktik itu berjalan kembali usai sejumlah pertemuan strategis.
Denden mengaku bahwa Muhrijan sempat meminta dikenalkan ke Adhi agar skema penjagaan bisa terus berjalan. Dalam pertemuan berikutnya di Senopati, Jakarta Selatan, dibahas pembagian “jatah”: Adhi Kismanto 20 persen, Zulkarnaen 30 persen, dan Budi Arie disebut mendapat bagian terbesar, yaitu 50 persen dari total nilai situs yang dijaga.
Dugaan keterlibatan mantan Menteri Kominfo ini memperkuat sorotan publik terhadap lemahnya integritas pengawasan digital pemerintah. Saat ini, Budi Arie telah menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, namun belum ada pernyataan resmi dari pihaknya terkait kesaksian ini.