TAJUKNASIONAL.COM – Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle kabinet ketiganya pada Rabu (17/9/2025) dengan beberapa gerakan barunya.
Sorotan tertuju pada Prabowo Subianto yang turut mencopot dari kursi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Posisi strategis yang selama ini diisi kader PDIP itu kini beralih ke tangan birokrat karier, Sarah Sadiqa, yang sebelumnya menjabat Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP.
Langkah Prabowo ini praktis menyingkirkan pengaruh PDIP dari lembaga vital pengelola belanja barang dan jasa negara.
Baca Juga: Daftar Kader PDIP yang Diduga Terlibat Korupsi CSR BI dan OJK
Meski kehilangan kadernya, PDIP justru menunjukkan sikap pasrah.
“Kami menghormati keputusan presiden untuk mengganti beliau, karena memang Pak Hendi juga sudah cukup lama di situ,” ujar Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah di kompleks parlemen, Kamis (18/9) kepada awak media.
Pernyataan Basarah yang menegaskan partainya “mendukung keputusan Presiden” menimbulkan kesan bahwa PDIP tak lagi punya daya tawar di lingkar kekuasaan.
Setelah sebelumnya kursi LKPP dikuasai kader banteng secara berturut-turut sejak era Muhammad Azwar Anas, kini partai itu harus rela kehilangan pijakan penting dalam struktur pemerintahan.
Namun sikap pasrah PDIP ini dinilai memperlihatkan menurunnya daya tawar politik partai berlambang banteng tersebut.



