Dian, di sisi lain, bersikeras bahwa unggahannya justru dimaksudkan untuk meredam fitnah dan spekulasi soal pendidikan Presiden. Ia menyatakan memperoleh foto ijazah tersebut dari temannya dan meyakini keasliannya.
“Saya unggah karena selama ini banyak yang memfitnah Pak Jokowi, padahal ijazah itu menurut saya sudah sah dan pernah dipublikasikan oleh UGM pada 2022,” tegasnya.
Menurut Dian, dokumen tersebut merupakan ijazah kelulusan Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1985.
Sebelumnya, polemik soal ijazah Jokowi sempat menjadi isu panas di media sosial, bahkan menyeret sejumlah tokoh termasuk Roy Suryo, yang lebih dulu dilaporkan terkait hal serupa. Dian menyatakan dirinya hanya ingin meluruskan narasi, bukan menciptakan kontroversi baru.
“Saya tidak ada niat bikin gaduh. Itu murni karena rasa hormat saya kepada Presiden,” katanya.
Meski menunggu panggilan resmi dari penyidik, Dian mengaku siap mengikuti proses hukum jika diperlukan. Namun ia juga berharap publik dapat melihat konteks dari niat unggahannya, bukan hanya sisi legal semata.
“Kalau niat baik bisa berujung laporan polisi, lalu siapa lagi yang mau melawan hoaks?” tutupnya.