Jokowi Diuntungkan, Popularitas Justru Naik
Alih-alih merugikan, Hendri menilai isu ini secara tidak langsung memperkuat posisi Jokowi di ruang publik. Menurutnya, publik justru semakin bersimpati karena isu tersebut dianggap tidak lagi relevan setelah masa jabatan Jokowi berakhir.
“Sekarang beliau sudah tidak menjabat. Ini bukan soal jabatan publik lagi, ijazah jadi urusan pribadi,” tambahnya.
Ia pun menyebut langkah sebagian pihak yang memaksa agar Jokowi menunjukkan ijazah fisik sebagai upaya yang kurang substansial. “Kalau melamar kerja saja cukup fotokopi ijazah, kenapa yang ini minta ditunjukkan asli di depan publik?” ucapnya.
Tanggung Jawab Institusi, Bukan Personal
Lebih lanjut, Hendri menegaskan bahwa yang paling bertanggung jawab terhadap keaslian ijazah adalah UGM sebagai lembaga akademik, bukan Jokowi secara pribadi. Dengan pernyataan resmi dari pihak rektorat dan dekan, polemik ini seharusnya bisa diakhiri.
“Kalau masih tidak percaya, ya itu urusan mereka. Tapi panggung ini justru jadi keuntungan buat Jokowi. Orang melihat beliau difitnah terus, ya simpati publik meningkat,” pungkasnya.
