Tofan bahkan menunjukkan Surat Keputusan Bupati Boyolali tertanggal 13 September 1954 yang mengesahkan Djentoe Abdul Wahab sebagai Lurah Ketoyan. Ia juga menampilkan buku Later C dan dokumen desa lainnya sebagai bukti keabsahan eksistensi wilayah tersebut.
“Kalau ada yang mengatakan desa ini baru muncul tahun 2000-an, itu jelas informasi keliru dan menyesatkan,” tegasnya.
Selain bukti administratif, keberadaan Jokowi saat menjalani KKN juga diakui oleh warga. Muh Huri (70), salah satu tokoh masyarakat setempat, mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Jokowi selama sekitar tiga bulan masa KKN berlangsung.
“Saya ingat betul waktu itu ada mahasiswa yang tinggal di sini, termasuk Pak Jokowi. Kami sering ngobrol. Beliau ramah dan sangat aktif membantu kegiatan warga,” ujarnya.
Pernyataan Rismon ini menambah daftar panjang keraguan yang ia lontarkan terhadap rekam jejak pendidikan Presiden Jokowi. Namun, di tengah kontroversi yang terus berlanjut, bukti-bukti administratif dan kesaksian warga menjadi bantahan kuat terhadap tudingan bahwa lokasi KKN tersebut fiktif.