TajukPolitik – Wasekjen DPP Partai Demokrat, Irwan Fecho menjamin Koalisi Perubahan tetap lanjut usai batalnya deklarasi pada 10 November. Irwan mengatakan koalisi untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 itu tetap solid dan harmonis.
“Gagalnya deklarasi 10 November itu bukan potret langsung gagalnya koalisi perubahan Nasdem, Demokrat dan PKS. Sejak awal kita katakan bahwa 10 November itu adalah jadwal deklarasi Capres Nasdem yang dipercepat tanggal 3 oktober lalu. Koalisi Perubahan tetap harmonis dan solid, setara dan saling melengkapi,” kata Irwan kepada wartawan, Jumat (11/11).
Kata Irwan, koalisi bukan cuma membahas capres dan cawapres, namun semua urusan jelang Pemilu juga dibahas.
“Bagi Demokrat, membangun komitmen antar Parpol saat ini amatlah penting. Memang akan diikuti Kandidat capres-cawapres. Tapi kami tegaskan bahwa pembahasan Kandidat Capres-Cawapres bukan hanya berhenti sebagai aktifitas kandidasi, tetapi kami juga mendiskusikan dengan kawan koalisi sampai aktivitas kampanye, Pemilu, dan memenangkan hati dan suara rakyat,” ujar anggota DPR RI Fraksi Demokrat tersebut.
“Ini yang menjadi perhatian Mas AHY, bagaimana Partai Demokrat mampu memenuhi harapan rakyat yang saat ini sedang susah di tengah ketidakpastian ekonomi,” lanjut Irwan.
Pembahasan capres-cawapres memang menjadi faktor pembentukan koalisi, Irwan mengatakan Demokrat berupaya agar AHY maju di pilpres 2024.
“Memang perlu diingat juga, relasi dan komunikasi antar parpol koalisi saat ini akan menghasilkan hubungan sebab-akibat. Saat ini Pasangan Capres-Cawapres adalah faktor determinan atau faktor pembentuk dari koalisi,” ujarnya.
“Kami di Partai Demokrat memiliki sosok pemimpin muda, berprestasi, berpengalaman, dan berani seperti Mas AHY. Tren dari data-data survei 1-2 tahun terakhir memperlihatkan bagaimana prestasi Mas AHY membawa Partai Demokrat menjadi parpol papan atas,” ujar Irwan.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan Koalisi Perubahan batal dideklarasikan pada 10 November. Willy menyebut deklarasi itu kemungkinan akan dilakukan akhir tahun.
“Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama,” kata Willy kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).
Willy mengatakan rencana deklarasi itu batal lantaran PKS masih harus menggelar rapat majelis syuro pada Desember nanti. Selain itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga baru pulang ke Tanah Air dari pada 10 November.
“Karena memang, satu, PKS akan rapat majelis syuro itu akhir tahun Desember artinya. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu,” ujarnya.