Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai terkuaknya utang Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno sebesar 50 miliar rupiah merupakan bagian dari serangan sporadis politik.
Menurutnya, isu tersebut mencuat setelah sebelumnya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu dikritik tidak pamitan kepada Prabowo Subianto.
“Saya kira soal 50 miliar itu adalah bagian dari serangan sporadis politik ke Anies karena sebelumnya yang bersangkutan dikritik sebagai orang yang tidak pamitan ke Prabowo Subianto untuk maju Pilpres,” kata Adi, Minggu (12/2).
Ia menambahkan jika saat ini sejumlah elite Gerindra terlihat tidak suka dengan Anies Baswedan yang sebelumnya berjuang bersama di Pilkada DKI justru maju Pilpres 2024 bersama Nasdem.
“Kalau dilihat rata-rata ada sejumlah elite Gerindra sepertinya sebal dengan Anies yang dulu sempat mereka usung, sempat berjuang bersama di Pilkada DKI Jakarta. Tapi nyatanya justru maju Pilpres dari NasDem dan tidak berpamitan dengan Prabowo dan Gerindra itu serangan yang pertama,” jelasnya.
Lalu, tambah Adi, soal utang piutang Rp 50 miliar, publik tidak melihat persoalan substansinya yang sudah selesai, dan Sandiaga Uno yang sudah mengikhlaskan termasuk Anies juga detail mengklarifikasi tentang hal ihwal yang 50 persen tersebut.
“Tapi publik melihat bahwa Anies adalah orang yang disebut mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk memenangkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta. Anies dalam melakukan kampanye dengan Sandi ternyata butuh logistik yang memadai untuk melawan Ahok,” ungkapnya.
Adi pun kembali menegaskan soal Rp 50 miliar dan sebelumnya dinilai tidak pamitan dengan Prabowo. Keduanya sebagai serangan-serangan politik secara sporadis terhadap Anies.
“Tetapi itu perkara biasa di politik, apakah ini akan menjegal elektabilitas Anies. Perlu dibuktikan secara statistik. Minimal hal itu serangan yang tentu ditujukan kepada Anies punya masalah pada komunikasi dengan Prabowo karena dianggap tidak pamit. Begitupun dengan yang soal hutang piutang yang 50 M ternyata Anies juga membutuhkan logistik yang sama untuk memenangkan pertarungan,” pungkas Adi.