TajukNasional – Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, menegaskan bahwa partainya tidak akan bergabung dengan koalisi yang mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman (Aman) pada kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
“Yang pasti (Partai Demokrat) di luar itu lah (pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman), di luar itu lah,” ujar Mujiyono di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Jumat, 28 Juni 2024.
Mujiyono mengungkapkan alasan partainya melirik Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebagai kandidat potensial pada bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Ia menjelaskan kriteria Partai Demokrat mengenai sosok pemimpin Jakarta yang diinginkan.
Dia meminta agar pemimpin ke depan mampu menghapuskan polarisasi agama dan tidak menjadikan jabatan Gubernur Jakarta sebagai batu loncatan untuk Pilpres 2029. Menurutnya, Heru Budi adalah sosok yang tepat karena dia merupakan pemimpin birokrat yang berorientasi pada hasil kerja, bukan kepentingan politik semata.
“Kalau ditanya yang fokus siapa itu yang kelihatan sekarang adalah Pj Gubernur Heru,” kata dia, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).
Selain itu, Mujiyono menilai Heru adalah pejabat bersuku Jawa, yang penting dalam menggaet suara karena sebagian besar penduduk Jakarta adalah suku Jawa.
“Ya, karena Jawa-nya. Ada orang Jawa-nya? Nggak ada kan. Dia adalah birokrat yang berorientasi kepada hasil,” tuturnya.
Mujiyono juga menilai bahwa Heru adalah orang yang tidak pernah memamerkan sejumlah prestasinya di media sosial karena dia adalah birokrat sejati. “Pernah nggak Heru nyiarin prestasinya di media? Nggak kan, selow aja dia. Padahal banyak banget prestasinya, salah satunya tingkat inflasi DKI Jakarta yang jauh lebih rendah dibanding nasional,” paparnya.
Mujiyono mengaku menyimpan sederet prestasi Heru yang tidak pernah disiarkan kepada publik. Ia menyadari bahwa kelemahan Heru adalah citranya di media sosial yang cukup buruk, namun Mujiyono tidak khawatir karena Demokrat memiliki tim media sosial yang baik.
“Artinya kekuatan di medsosnya kurang. Kalau kekuatan medsos serahkan ke Demokrat, jagoannya bos. Kami punya tim cyber, kami punya tim medsos, kami bisa menutup kekurangan beliau,” tandas dia.
Dengan demikian, Demokrat DKI Jakarta fokus pada pengusungan Heru Budi Hartono sebagai calon gubernur, menjauhkan diri dari koalisi yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman. Partai Demokrat yakin bahwa Heru Budi Hartono adalah pilihan terbaik untuk memimpin Jakarta ke depan.