TajukPolitik – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron meninjau lokasi terjadinya musibah angin puting beliung di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu (10/1).
Politisi Demokrat itu tak datang sendiri, ia didampingi istrinya Ratnawati untuk melihat langsung kondisi rumah warga yang terkena sapuan angin tersebut.
“Kami turut prihatin atas terjadinya musibah ini. Semoga korban yang rumahnya terkena musibah bisa lebih tabah menghadapinya,” ujar Herman kepada wartawan disela kunjungannya.
Dalam kunjungannya, Herman dan istrinya tak hanya mendoakan para korban puting beliung tersebut. Sebagai bentuk kepeduliannya, Ia juga mengaku akan memberikan bantuan untuk melakukan perbaikan rumah.
“Kita bantu untuk merehabilitasi rumah-rumah yang terdampak,” katanya.
Kata Herman, bantuan itu untuk 7 orang yang rumahnya mengalami rusak berat dan sebuah Mushola yang juga dalam keadaan rusak akibat musibah puting beliung.
Pada kesempatan itu, secara langsung Herman juga memberikan bantuan berupa selimut, sarung, dan bantuan lainnya.
“Semoga bantuan tersebut bermanfaat bagi warga dan semoga kejadian tersebut tidak berulang kembali,” pungkasnya.
Seperti diketahui Puting beliung memporak-porandakan dua desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu dan menyebabkan 60 rumah rusak, bahkan beberapa diantaranya ambruk dihantam angin kencang, Kamis (4/1) pagi. Selain itu, 3 warga dilaporkan luka-luka.
Sub Koordinator Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah mengatakan 60 rumah yang rusak di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Serta beberapa rumah di antaranya berada di Desa Dadap.
“Terdampak kurang lebih 60 (unit rumah). Data sementara 60 (unit),” kata Abdul Fatah di lokasi kejadian, Kamis (4/1).
Pantauan detikJabar di lokasi, puluhan rumah pada bagian atap rusak. Genting rumah terlihat berserakan di bawah setelah disapu puting beliung. Terlihat, ada juga sebagian dinding rumah yang roboh.
Beberapa rumah di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat nyaris tidak berbentuk setelah diterjang kencangnya angin. Bahkan, menurut warga, satu rumah semi permanen sempat terbang dan menghantam rumah lainnya.
“Yang rusak parah ada 3, yang satu ambruk dan yang dua roboh,” jelas Abdul Fatah.