Selasa, 3 Desember, 2024

Tetiba Saja Suara PSI Melonjak, Pengamat: Patut Diduga Ada Invisible Hand

Tajukpolitik – Pengamat Politik, Uchok Sky Khadafi, menilai kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagaimana hitungan real count di laman KPU RI perlu dicermati secara mendalam.

Sebab, lanjut Uchok, persentase suara PSI mencapai lebih dari 3 persen ini tidak sejalan dengan hitung cepat lembaga survei yang memprediksi tidak lolos ke Senayan.

“Patut diduga ada invisible hand atau operasi senyap di balik naiknya suara PSI itu. Patut diduga ada upaya penggelembungan suara,” ujar Uchok, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3).

Melihat kenaikan yang terjadi pada partai pimpinan Kaesang Pangarep ini, Uchok menilai tidak logis.

Oleh sebab itu, Uchok mengingatkan kepada para penyelenggara pemilu bekerja independen dan transparan.

“KPU dan Bawaslu jangan main-main dengan pemilu karena bisa jadi bumerang di kemudian hari. Ingat kasus Harun Masiku (politisi PDIP), jaga independensi, jangan cawe-cawe,” tegas Uchok.

Uchok menegaskan kembali, pemilu sejatinya merupakan sarana menuju demokrasi yang lebih baik lagi bukan sebaliknya.

Tidak hanya PSI, Uchok juga menyoroti perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang notabenenya pendukung Jokowi tapi diprediksi tak lolos parlemen.

Rendahnya perolehan suara PPP diduga tidak terlepas dari sikap politik mereka yang berseberangan dengan rezim kekuasaan.

“Beda dengan suara Golkar dan PSI, mungkin rendahnya suara PPP bisa jadi karena partai itu mendukung Ganjar-Mahfud. Ibarat kata, rezim Jokowi menghabisi PPP,” pungkas Uchok.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini