TajukPolitik – Willy Aditya menepis munculnya isu Partai NasDem menolak Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies.
Menurutnya, Koalisi Perubahan Persatuan (KPP) sejauh ini sering jadi sasaran isu dan gosip politik karena belum menentukan figur cawapres pendamping Anies Baswedan.
“Itu kan desas desus aja bagaimana koalisi ini retak. Ya namanya juga gosip, namanya juga isu. Apa aja bisa jadi isu kan. tidak ada handicap, mau dalam partai, dari luar partai,” kata Willy dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip pada Jumat, (5/5).
Willy pun menyebut AHY punya keakraban dengan Ketum Nasdem Surya Paloh. Kata dia, setiap dua pekan sekali, AHY dan Paloh melakukan makan siang bersama.
“Kalau bahasanya Om dan keponakan ya, Jadi, kontesnya tidak ada handicap. Bahasa kampung Bang Karni (Karni Ilyas) itu kan buka kulit tanpa isi,” jelas Willy.
Dia mengatakan dalam KPP semua dibicarakan di atas meja. Willy juga menegaskan di KPP tak ada main tikam dari belakang.
“Ini benar-benar dibicarakan di atas meja enak dan penak bahasa Jawanya itu semua dibicarakan dengan terbuka. Jadi, tidak ada yang coba main serong-serong gitu. Serong kiri, serong kanan,” ujar Willy.
Namun, ia menekankan KPP juga berharap sebelum Juli, sudah ada figur cawapres untuk Anies. Dia bilang jika sudah ada, maka KPP akan mendeklarasikan pasangan tersebut.
“Sebelum bukan Juli mudah-mudahan semua pasangan itu sudah lengkap dan kami akan deklarasikan ke publik,” tutur Willy.
KPP merupakan poros pendukung Anies sebagai bakal capres yang terdiri dari Nasdem, PKS, dan Demokrat. Tiga pimpinan parpol itu disebut sudah menandatangani piagam kesepakatan membangun koalisi.
Salah satu poin kesepakatan itu adalah menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilih cawapres pendampingnya. Dari dinamikanya, muncul sejumlah nama yang masuk bursa cawapres Anies seperti AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga Menko Polhukam Mahfud MD.