Kamis, 21 November, 2024

Tanggapi Anies Soal Kepemimpinan Global, Dubes RI untuk Panama: Kurang Jauh Pikniknya!

Tajukpolitik – Duta Besar (Dubes) RI untuk Panama merangkap Honduras-Kosta Rika-Nikaragua, Sukmo Harsono, mengatakan Anies Baswedan kurang jauh pikniknya terkait pernyataannya soal kepemimpinan global.

Hal tersebut ia ungkapkan menanggapi pernyataan Anies terkait kepemimpinan global dalam Debat Capres Ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

“Anies Bawesdan pikniknya kurang jauh, sehingga ujug-ujug ingin menjadi top leader di dunia,” ujar Sukmo dalam keterangannya, Senin (8/1).

Sukmo mengatakan kepemimpinan Indonesia saat ini dalam tataran internasional berada di posisi penghormatan cukup tinggi.

Sukmo menyebut penghormatan itu baik oleh Amerika maupun negara Eropa dan kawasan Selatan-Selatan.

“Dalam hal kerja sama Selatan-Selatan ini pada dasarnya dilatarbelakangi perjalanan sejarah negara-negara yang memiliki pengalaman pembebasan masyarakat dan bangsa dari sisa-sisa penjajahan, kemiskinan, penindasan dan keterbelakangan,” kata Sukmo.

“Indonesia terus berbagi pengalaman bagaimana bangkit dari berbagai krisis, semisal akibat Covid-19,” sambungnya.

Sebab itu, dia menilai Anies gagal paham terkait hubungan internasional. Sukmo lantas mencontohkan peran Indonesia saat G20.

“Keinginan capres Anies ujug-ujug ingin menjadi leader di kepimpinan global menunjukkan gagal paham tentang hubungan internasional,” jelas Sukmo.

“Keberhasilan Indonesia sebagai Presidency G20 dengan standar tinggi, keketuan ASEAN yang berhasil dalam membawa ASEAN menjadi mitra penting negara-negara maju,” lanjutnya.

Waketum Partai Bulan Bintang non-aktif ini juga mencontohkan pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterima oleh Presiden Ukraina dan Rusia, di saat dalam kondisi perang. Menurutnya, hal itu menjadi bukti Indonesia telah menjadi negara dengan yang memiliki kekuatan kepemimpinan global.

“Dalam krisis di Gaza sikap Indonesia menjadi rujukan bagi negara-negara saat voting mengecam Israel,” ungkap Sukmo.

Maka, menurutnya, pernyataan Anies ingin menjadi top leader hanyalah bualan. Dia menilai dengan sikap Anies seperti itu, sama dengan tidak mengakui keberhasilan kepemimpinan yang ada saat ini.

“Sekali lagi keinginan Anies membawa misi kebudayaan saat berkunjung ke luar negeri menandakan bahwa batapa minimnya referensi,” tuturnya.

“Misi kebudayaan Indonesia sudah mendunia dengan kerja sama selama ini dengan pemprov, KBRI, swasta, dan BUMN dalam berbagai pameran termasuk dalam dalam pameran dagang pun misi kebudayaan masuk di dalamnya,” imbuh dia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini