Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menyarankan Partai Nasdem keluar dari kabinet.
Hal tersebut ia sampaikan saat melihat Partai Nasdem yang tak diundang oleh Presiden Jokowi daalm pertemuan di Istana Negara, Selasa (2/5) malam.
Ujang menilai partai besutan Surya Paloh itu tak lagi dianggap sebagai partai koalisi pemerintahan Jokowi.
“Pertemuan tadi malam yang tidak mengundang NasDem itu sangat clear, sangat jelas, ya saat ini bahwa NasDem bukan lagi bagian dari parpol pendukung pemerintah. Sangat jelas, sangat clear. Dan tidak diundang itu bukan lagi tanda-tanda, bukan lagi sinyalemen, tetapi memang fakta dan kenyataan,” ujar Ujang, Rabu (3/5).
Menurut Ujang, renggangnya hubungan antara Nasdem dengan Jokowi mulai terlihat pasca partai pimpinan Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Selain itu, beberapa pernyataan yang menyebut Anies merupakan antitesa Jokowi juga semakin membuat hubungan keduanya berjarak.
“Anies dianggap antitesa Jokowi, dianggap musuh Jokowi, makanya Nasdem yang mengusung Anies dianggap pihak lawan dan oposisi,” jelas Ujang.
Melihat situasi tersebut, Ujang menganggap tak ada pilihan lain bagi Nasdem selain maju terus mendukung Anies. Sebab, jika mereka melakukan hubungan tarik ulur, maka partai tersebut dapat dirugikan karena bisa gagal meraih simpati masyarakat yang mendukung Anies.
Bahkan, Ujang menyarankan Nasdem menarik seluruh menterinya dari pemerintahan dan menjadi oposisi sepenuhnya. Walaupun, ia menyebut hal itu bakal berisiko NasDem bakal dimusuhi oleh partai koalisi pemerintah dan dicari-cari kesalahannya.
“Jadi total saja mendukung Anies. Harus kompak bersama PKS dan Demokrat. Jangan sampai ada yang kecolongan salah satu dari ketiga itu, jangan sampai tidak mendukung. Kalau kurang kan nanti tidak cukup presidential threshold,” tegas Ujang.
Kader Nasdem hingga saat ini masih menduduki tiga posisi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Tak diundangnya Nasdem dalam pertemuan partai koalisi pemerintah bukan terjadi kali ini saja. Hal yang sama terjadi pada 2 April 2023 dimana para ketua umum partai politik koalisi pemerintah menggelar silaturahmi di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Untuk itu, sudah selayaknya Nasdem keluar dari kabinet.