Tajukpolitik – Elektabilitas calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto makin tak terbendung. Banyak lembaga survei yang memprediksi Prabowo menang satu putaran.
Dengan elektabilitas yang stabil diangka lebih dari 50 persen, tentu saja prediksi Prabowo menang satu putaran akan segera menjadi kenyataan.
Misalnya, dalam survei terbaru yang dirilis oleh The Economist, menunjukkan jika elektabilitas Prabowo sudah mencapai 50 persen. Prabowo kokoh berada di puncak, disusul oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang meraih elektabilitas sebesar 23 persen, dan di posisi buncit adalah capres nomor urut 1, Anies Baswedan dengan raihan elektabiltas sebesar 21 persen.
Adapun, data survei yang dilakukan oleh The Economist adalah per tanggal 16 Januari 2024 atau sekitar 28 hari menjelang hari pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Dari rilis yang dikeluarkan oleh The Economist, elektabilitas Prabowo terus mengalami kenaikan. Dimana sebelumnya di tanggal 28 Desember elektabilitas Prabowo hanya 44 persen, dan terus naik di bulan Januari.
Dengan kenaikan yang signifikan tersebut, elektabilitas Prabowo semakin jauh meninggalkan para pesaingnya yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Secara rata-rata pun, The Economist menemukan bahwa elektabilitas Prabowo berada di angka 45-56 persen, sedangkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 17-29 persen dan terakhir adalah elektabilitas Anies Baswedan yang berada di angka 13-28 persen.
Dari survei The Economist ini telah menggambarkan situasi yang sebenarnya bahwasanya kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran sangat besar. Peluang untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang hanya dalam satu putaran sangat besar.
Pasalnya jelang tiga minggu sebelum pencoblosan, elektabilitas Prabowo terus kokoh berada di angka 50 persen dan terus mengalami kenaikan hari per harinya.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan tak kunjung naik, cenderung stagnan, bahkan lebih parah lagi cenderung alami penurunan.