TajukPolitik – Hasil survei LSI Denny JA menemukan fakta semakin terbuka Pemilu Presiden 2024 berakhir satu putaran saja untuk kemenangan Prabowo-Gibran.
Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, sudah menembus dukungan 53,5 persen.
“Jika dibandingkan dengan survei di bulan September 2023, sebelum ribut- ribut kasus MK, dukungan terhadap Prabowo-Gibran justru melompat tambah besar, di tujuh (7) area seperti: pemilih muda, wong cilik, pemiih minoritas, pemilih terdidik, pemilih di Jawa Tengah, pemilih yang puas kinerja Presiden Jokowi hingga meningkatnya pengenalan/kesukaan terhadap Prabowo dan Gibran,” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Jumat (9/2).
Karena masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan, pemilih yang belum militan dan margin of error (MoE) karena sampel, LSI Denny JA membuat prediksi dalam bentuk interval.
Prabowo-Gibran berada di interval 47,9 persen hingga 58,3 persen. Anies-Muhaimin berada di interval 18,9 persen hingga 26,5 persen. Ganjar-Mahfud berada di interval 16,8 persen hingga 24 persen.
“Dengan prediksi interval tersebut, maka 30 persen kemungkinan Prabowo-Gibran menang tapi ada putaran kedua. Dan 70 persen kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran saja,” katanya.
“Dalam satu bulan (Januari ke Februari 2024) terjadi kenaikan 6,9% untuk Prabowo-Gibran. Dalam satu minggu (akhir Januari ke awal Februari 2024) terjadi kenaikan 2,8%. Jika tren ini bisa terus di pertahankan maka satu putaran kian terbuka lebar,” tambahnya.
Namun, ada tigahal yang menurut LSI Denny JA bisa membatalkan satu putaran. Faktor tersebut seperti golput tidak proporsional di pemilih Prabowo-Gibran, beralihnya pemilih soft supporters, dan blunder yang fatal Prabowo-Gibran di sisa waktu Pemilu 2024.
Dukungan Prabowo-Gibran, katanya, meningkat di 7 area seperti: pemilih muda, wong cilik, pemilih minoritas, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat hingga meningkatnya pengenalan/kesukaan Prabowo-Gibran.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, survei ini sebesar 2,9 persen.