TajukPolitik – Pengamat politik Rocky Gerung sebut situasi negara Indonesia sedang ada dalam bahaya dengan adanya isu pemberlakuan sistem pemilu proporsional tertutup.
Seperti diketahui, sampai saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) belum memutuskan uji materi UU Pemilu 2024.
Adanya sistem pemilu proporsional tertutup tentu mendapati kontra di berbagai partai politik.
Salah satunya yang disorot Rocky Gerung yaitu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Berdasarkan keterangan Cak Imin, terdapat kekhawatiran dari dirinya jika sistem pemilu proporsional tertutup.
Jika benar sistem pemilu proporsional tertutup, Cak Imin sebut Indonesia dalam keadaan bahaya.
“Kalau sistem politiknya bersih, mau sistem pemilu proporsional tertutup ataupun terbuka, ya ga masalah kan?” kata Rocky Gerung dalam FNN, yang dikutip tajuknasional.com (23/2).
Rocky Gerung melanjutkan, “Masalahnya sistem politik kita kotor”.
Menurut Rocky Gerung, ketika menggunakan istilah “tertutup” memiliki arti tukar tambah, adanya perjanjian, dan hal lainnya.
“Selama kultur politik kita tertutup, maka publik akan curiga,” kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai persoalan ini mengundang kericuhan politik di Indonesia.
“Nah disini dangerous (bahaya) yang dimaksud Cak Imin,” ujar Rocky Gerung.
Untuk diketahui, dalam tayangan Rocky Gerung tersebut, Jurnalis Senior Hersubeno Arief mencoba menerangkan adanya sistem pemilu tertutup.
Berdasarkan hasil diskusi bersama rekannya, Hersubeno menerangkan bahwa KPU menganggap dengan sistem pemilu tertutup membuat alur pemilu jadi lebih simpel.
“KPU memang gamau liat bagian-bagian politiknya kan, kalau tertutu memang lebih efisien. Tapi Cak Imin punya feeling ini hanya akal-akalan saja, supaya ada kericuhan politik,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebutkan sikap dari Cak Imin tersebut nampak menduga hal ini ada agenda yang sengaja diajukan oleh PDIP dan akan dibahas saat di Mahkamah Konstitusi.
“Jadi kelihatannya akan diputuskan begitu, kalau sudah ada keputusannya, akan ada caleg yang merasa bahwa dirinya bermutu namun susah membuang uang untuk kampanye yang nyatanya sistem pemilu proporsional tertutup,” komentar Rocky Gerung.
Setelah itu, Rocky Gerung menilai akan ada kericuhan. Kemudian dari kericuhan tersebut akan dimanfaatkan oleh oposisi.
“Lalu oposisi mulai menganggu bahwa pemilu ini sudah curang dari awal, lalu terjadi kericuhan,” jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung sebut hal ini sebagai pancingan untuk mengundang kericuhan. Akan tetapi, pancingan tersebut tidak akan berjalan, lantaran publik akan menuntun sistem pemilu proporsional terbuka.
“Kalau pemilu terbuka yang merupakan tuntutan rasional publik maka partai-partai akan kembali pada akal sehatnya,” pungkas Rocky Gerung.