TajukPolitik – Rencana pertemuan Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mendapat restu Megawati Soekarnoputri serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rencana pertemuan Puan dengan AHY pun mendapat lampu hijau dari SBY dan Megawati. SBY tampak tak keberatan dengan rencana rekonsialisi tersebut.
“Yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari Mbak Puan atau PDI-P untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang,” kata SBY usai berolahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (11/6).
SBY mengatakan, partainya selalu menganggap bahwa setiap pertemuan yang berawal dari niat baik untuk membahas berbagai persoalan bangsa dan negara punya tujuan yang baik.
“Jadi itu yang bisa saya sampaikan sekarang, ikuti perkembangannya nanti. Yang jelas pertemuan niat baik dari manapun siapa dengan siapa selalu membawa kebaikan,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak pernah menarik diri membahas rekonsiliasi, apalagi demi persatuan.
“Untuk persoalan kebangsaan, ibu sikapnya jelas, bagaimana kita semua harus bersatu untuk bisa membangun dan menjaga kesinambungan pembangunan Indonesia. Ibu memastikan seperti itu,” kata Djarot pada wartawan, dikutip Rabu (14/6).
Buktinya, kata Djarot, Megawati telah memerintahkan Puan untuk membangun komunikasi dengan semua parpol, termasuk dengan Demokrat.
“Ibu Megawati selalu membangun komunikasi dengan siapa pun juga dan beliau sudah menugaskan Bu Puan untuk menjadi ketua pemenangan Ganjar sekaligus menugaskan Bu Puan untuk membangun komunikasi dengan partai-partai,” kata Djarot.
Sikap PDIP, lanjut Djarot, tercermin dengan hubungan baik dengan kader dari partai lain, termasuk Demokrat dan NasDem di Parlemen.
“Di DPR, di parlemen, dengan teman-teman dari Demokrat, NasDem, itu guyub rukun, pengambilan keputusan selalu dengan musyawarah mufakat. Kami di komisi juga bersahabat baik dengan Demokrat, bisa gitu ya. Jangan kemudian dihadap-hadapkan untuk persoalan tantangan ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Djarot mengungkapkan, pihaknya membuka peluang bagi tokoh lain, termasuk Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga tokoh seperti Yenny Wahid dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
“Kemudian Mas AHY juga punya prestasi, kemudian untuk perempuan juga dibuka peluang. Monggo, silakan, misalnya kalau perempuan contohnya misalnya Mbak Yenny Wahid, Ibu Khofifah,” tuturnya.
Meski demikian, Djarot menyebut pihaknya masih harus memetakan nama cawapres Ganjar agar sesuai dengan visi-misi dan mendukung percepatan pembangunan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo.
“Itu semuanya akan dipetain, dievaluasi, baru setelah dievaluasi yang terbaik yang mana untuk bisa memastikan percepatan, apa yang sudah diletakkan oleh Pak Jokowi selama 10 tahun,” kata dia.