TajukPolitik – Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyarankan Anas Urbaningrum tak perlu berkoalisi dengan Moeldoko untuk ‘menyerang’ Partai Demokrat.
Pasalnya, menurut Ubedilah, latar belakang Moeldoko dan Anas terhadap Partai Demokrat berbeda.
Anas yang bakal bebas dari Lapas Sukamiskin pada Selasa (11/4) selama ini dipersepsikan publik sebagai korban politik di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena itu, banyak pihak yang menantikan nyanyian Anas untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang yang menyeret dia dan beberapa politisi Partai Demokrat ke penjara di era Presiden SBY.
Sedangkan Moeldoko berusaha mengkudeta Partai Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbekal Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang pada 2021 silam.
“Secara etika politik itu berbeda, Moeldoko melanggar etika politik karena dia menggunakan kekuasaan untuk merebut parpol,” jelasnya.
“Sedangkan Anas jika dia berkoalisi dengan Moeldoko menurut saya, dia itu terjerumus dalam sebuah praktik politik yang tidak cantik dan akan memperburuk citra Anas sendiri,” ujar Ubedilah, Kamis (6/4/2023).
Kendati begitu, dalam dunia politik maka terbuka lebar kemungkinan Anas akan bersatu dengan Moeldoko untuk melawan Partai Demokrat.
“Secara politik selalu ada kemungkinan,” ucap Ubedilah.
Ubedilah mengatakan elektabilitas Partai Demokrat nantinya akan bergantung pada apakah Anas berani bersuara secara gamblang mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus mega korupsi Hambalang yang pada pemerintahan SBY banyak dilakukan para politisi Demokrat.
“Tapi kalau dia cuma pakai bahasa simbolik kan ga semuanya masyarakat mengerti. Jadi tergantung narasi apa yang akan dikeluarkan Anas setelah bebas,” ujar Ubedilah.
Sementara itu, bagi Demokrat, Ubedilah menyebut jika partai besutan AHY itu yakin sudah bersih dari korupsi Hambalang sebaiknya mereka tak perlu ketakutan berlebih atas bebasnya Anas.
“Sepanjang keluarga Cikeas tidak tersangkut korupsi Hambalang ya Demokrat sebaiknya percaya diri aja gausah ketakutan berlebihan ke Anas karena secara faktual Anas adalah eks napi koruptor,” tutur Ubedilah.
Seperti diketahui pasukan Moeldoko mengaitkan kebebasan Anas dengan upaya Moeldoko merampas Demokrat.