TajukNasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli menggelar debat terbuka ketiga untuk calon bupati dan wakil bupati Bangli pada Kamis (21/11/2024) di Nusa Dua, Badung. Debat ini diikuti tiga pasangan calon (paslon): Raden Cahyo Adhi Nugroho-I Gusti Made Winuntara, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (petahana), dan Ida Bagus Giri Putra-I Made Subrata. Tema debat kali ini adalah “Optimalisasi Pelayanan Publik Menuju Bangli Jagadhita.”
Dalam sesi debat, calon bupati dari pasangan nomor urut 1, Raden Cahyo, menyampaikan bahwa Bangli sedang menghadapi situasi yang sulit.
“Tuhan Maha Tahu, tapi rakyat juga harus tahu bahwa Bangli sedang tidak baik-baik saja. Berdasarkan data BPS, pada 2020 jumlah penduduk miskin adalah 9.500 orang, dan naik menjadi 12.200 pada 2023. Indeks keparahan kemiskinan juga meningkat dari 0,04 pada 2020 menjadi 0,17 pada 2023. Dari total 172.000 angkatan kerja, terdapat 1.298 orang yang menganggur. Ini jelas menunjukkan bahwa Bangli sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Raden Cahyo.
Ia menawarkan sejumlah program yang dituangkan dalam visi misi pasangan ini yang dinamakan “Kerta, Ageng, Sastra.” Beberapa solusi yang ia sampaikan meliputi:
- Air PDAM gratis untuk seluruh masyarakat Bangli.
- Sekolah gratis hingga SMA dan pemberian beasiswa untuk 100 siswa berprestasi setiap tahun dan Perbaikan fasilitas kesehatan gratis untuk semua warga.
- Internet gratis bagi masyarakat Bangli.
- Penyediaan rumah potong hewan gratis untuk para peternak.
- Program kredit mikro “Santuy” bagi petani dan pelaku UMKM.
- Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif untuk mendukung UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Koordinasi langsung dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan.
Menurutnya, program-program tersebut dapat diwujudkan melalui pengelolaan APBD Bangli yang lebih efisien. “APBD Bangli itu Rp 1,3 triliun. Kita perlu memastikan dana tersebut dikelola dengan transparan dan benar-benar untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Raden Cahyo juga menekankan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan bisnis di Bangli dan siap mengembalikan gaji untuk masyarakat jika terpilih.
“Kami tidak akan mengambil gaji. Kesejahteraan rakyat adalah prioritas kami. Tidak boleh ada yang berbisnis dengan kesehatan atau kebutuhan dasar masyarakat,” tutupnya penuh semangat.