Kamis, 21 November, 2024

Prioritaskan Rakyat, Pasangan “Santuy” Usung Visi Kerta, Ageng, dan Sastra demi Kemajuan Bangli

TajukNasional Calon Wakil Bupati Bangli nomor urut 1, I Gusti Made Winuntara, menegaskan komitmennya prioritaskan kepentingan rakyat untuk mewujudkan pembangunan yang terencana dan sesuai dengan karakteristik daerah Bangli.

Pernyataan ini disampaikan dalam Debat Terbuka Kedua Calon Wakil Bupati Bangli, dengan tema “Pemerataan Pembangunan di Kabupaten Bangli Melalui Sinergi dan Kolaborasi,” yang diadakan oleh KPUD Bangli pada Selasa (5/11).

Didampingi calon Bupati Raden Cahyo Adhi Nugroho, Made Winuntara menjelaskan bahwa pembangunan di Bangli harus mencakup integrasi antara alam, manusia, dan budaya, sesuai dengan nilai-nilai tradisi, adat istiadat, dan kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan menyeluruh ini, ia berharap Bangli dapat menjadi wilayah yang sejahtera dan bahagia.

“Kami memiliki visi ‘Makmur Rakyatnya, Besar Wilayahnya, Berpendidikan Anak-Anaknya’ sebagai dasar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bangli. Visi ini merupakan implementasi dari UU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali,” jelas Winuntara.

Visi tersebut diterjemahkan oleh pasangan yang dikenal sebagai “Santuy” ini dalam tiga konsep utama, yaitu Kerta, Ageng, dan Sastra.

1. Kerta
Menurut Winuntara, konsep Kerta mencakup upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, yaitu sandang, pangan, dan papan. Program-program di bawah konsep Kerta meliputi penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan investasi daerah, pembangunan infrastruktur jalan yang terintegrasi, serta pengembangan industri pangan lokal. “Melalui program ini, kami ingin memastikan masyarakat Bangli dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan mudah dan berkelanjutan,” ujar Winuntara.

2. Ageng
Pada konsep Ageng, pasangan “Santuy” berfokus pada pemanfaatan potensi geografis Bangli untuk sektor peternakan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, Winuntara menekankan pentingnya promosi daerah melalui digitalisasi dan penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal. “Potensi daerah Bangli, seperti sektor peternakan, harus dioptimalkan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkuat posisi Bangli sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi,” paparnya.

3. Sastra
Konsep Sastra berkaitan dengan pendidikan dan infrastruktur digital. Pasangan ini berjanji menggratiskan biaya pendidikan hingga jenjang SMA serta menyediakan beasiswa kuliah hingga tingkat sarjana bagi warga Bangli. Selain itu, program ini mencakup penyediaan internet gratis di area publik dan pembangunan jaringan fiber optik baru untuk mempercepat akses informasi. “Melalui Sastra, kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Bangli memiliki akses pendidikan yang baik, serta masyarakat dapat terhubung dengan teknologi digital,” kata Winuntara.

Selain ketiga konsep utama tersebut, Winuntara dan Raden Cahyo juga menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan bahasa Bali sebagai identitas Bangli. Mereka berencana untuk mendorong program seni dan budaya melalui kolaborasi aktif dengan komunitas lokal. Program ini diharapkan dapat memperkuat ikatan masyarakat dengan warisan budaya mereka sekaligus menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan pelestarian budaya.

“Kami yakin bahwa dengan mempertahankan budaya dan bahasa sebagai bagian dari identitas daerah, Bangli akan menjadi wilayah yang tak hanya maju tetapi juga kaya akan nilai-nilai lokal,” tegas Winuntara.

Pasangan Santuy berharap program-program yang mereka usung dalam visi Kerta, Ageng, dan Sastra dapat membawa perubahan signifikan bagi Bangli, dengan menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini