TajukNasional Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bangli nomor urut 1, Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto dan I Gusti Made Winuntara (Santuy), semakin mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan visi misi mereka yang berfokus pada program air gratis serta peningkatan fasilitas kesehatan.
Antusiasme warga terlihat saat acara simakrama Paslon Santuy di Banjar Tembuku Kaja, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli, Sabtu malam (9/11). Ratusan warga hadir untuk mendengarkan pemaparan program Paslon yang didukung Partai Demokrat dan Golkar ini.
Raden Cahyo menyampaikan bahwa visi dan misi yang mereka usung mendapatkan sambutan positif dari masyarakat karena menawarkan solusi nyata terhadap berbagai persoalan, khususnya masalah ekonomi dan kemiskinan di Bangli. “Dengan pengelolaan anggaran yang tepat, kita bisa menghadirkan program-program seperti air gratis yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan memprioritaskan program yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” ujar Raden Cahyo.
Program air gratis ini, menurutnya, akan diwujudkan dengan mengalokasikan subsidi sebesar Rp 50 miliar per tahun dari APBD Bangli yang mencapai total 1,3 triliun rupiah. Dengan anggaran tersebut, ia berkomitmen agar akses air bersih bisa diberikan secara gratis dan merata kepada seluruh masyarakat. “Anggaran ini cukup, dan kebutuhan dasar seperti air adalah hak warga yang harus terpenuhi tanpa biaya tambahan,” tegasnya.
Selain program air gratis, Raden Cahyo juga menyoroti aspirasi masyarakat terkait perbaikan fasilitas kesehatan. Ia menjanjikan peningkatan kualitas layanan BPJS di Bangli dan memastikan masyarakat dapat mengakses fasilitas kesehatan di mana saja tanpa batasan wilayah. “Ketika terpilih, kami akan koordinasikan ini dengan pihak BPJS untuk memastikan tidak ada lagi pembatasan wilayah pelayanan. Setiap kecamatan akan kami upayakan memiliki klinik atau puskesmas dengan dokter spesialis,” ujarnya.
Raden Cahyo menyadari betapa pentingnya akses kesehatan yang cepat dan berkualitas. Ia mengaku pengalaman pribadi terkait kesehatan membuatnya bertekad memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Kesehatan adalah urusan hidup dan mati. Saya tidak akan mencari keuntungan dari itu. Pengalaman pribadi saat istri saya melahirkan secara prematur semakin memperkuat komitmen saya. Kami ingin agar fasilitas kesehatan di Bangli dapat memberikan pelayanan cepat dan tepat tanpa harus melewati prosedur yang menyulitkan,” ungkapnya penuh emosi.
Selain itu, Raden Cahyo juga berjanji untuk menghapuskan aturan rujukan berjenjang dalam layanan BPJS yang sering kali menyulitkan pasien, terutama dalam kondisi darurat. Menurutnya, layanan kesehatan harus segera tersedia tanpa harus menunggu proses administratif yang panjang. “Ketika ada yang sakit, kita harus bertindak cepat, bahkan lima hingga sepuluh menit bisa menjadi waktu yang sangat krusial bagi seseorang. Saya ingin memastikan tidak ada hambatan bagi masyarakat Bangli untuk mendapatkan layanan kesehatan,” tegasnya.
Dengan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat dan pengalaman pribadi yang menyentuh, Raden Cahyo berharap dapat menginspirasi masyarakat Bangli untuk mendukung programnya. Ia percaya bahwa perubahan positif hanya bisa terjadi jika pemimpin memiliki komitmen tanpa kepentingan pribadi.