TajukPolitik – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, kembali menegaskan akan melanjutkan program pembangunan yang telah dijalankan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut Prabowo ungkapkan saat berdialog dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Kamis (4/1).
Pada kesempatan itu, Prabowo memaparkan strategi penguatan ekonomi berlandaskan Pancasila. Menteri Pertahanan itu menjelaskan, ekonomi Pancasila dapat memberikan keadilan dan pemerataan untuk seluruh warga Indonesia seperti termaktub dalam sila ke-5 , ”Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Prabowo mengatakan sejak Indonesia merdeka, tiap-tiap Presiden RI, mulai dari Soekarno, SBY sampai Jokowi telah menorehkan capaian pembangunan yang menjadi landasan bagi pemimpin berikutnya. Tugas pemimpin berikutnya adalah memastikan pembangunan terus berjalan.
“Saya melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Jokowi. Semua program yang sudah dilaksanakan dirasakan oleh rakyat kami teruskan, kami sempurnakan, dan kami perbaiki,” ujar Prabowo.
Untuk mencapai visi pemerataan ekonomi, lanjut Prabowo, sumber daya alam di Tanah Air harus dikelola dengan tepat. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan hilirisasi.
”Kekayaan kita harus di tangan kita sendiri, berarti hilirisasi adalah salah satu kunci utama dari kemakmuran anak-anak dan cucu-cucu kita,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, sumber daya alam Indonesia telah lama diambil oleh asing dan hanya sedikit yang kembali ke negara. Karena itu, Prabowo menginginkan pengelolaan sumber daya alam yang tersisa saat ini benar-benar diorientasikan untuk kemajuan ekonomi bangsa.
Prabowo juga menyampaikan bahwa dalam satu dekade masa pemerintahan Jokowi, pembangunan ekonomi sudah berjalan di koridor yang tepat. Salah satu tolok ukurnya adalah inflasi dapat dikendalikan. Tahun ini, inflasi Nasional hanya 2,61 persen sehingga menjadi inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir.
Saya melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Jokowi. Semua program yang sudah dilaksanakan dirasakan oleh rakyat kami teruskan, kami sempurnakan, dan kami perbaiki.
Pertermuan dengan para pengurus PWI juga dimanfaatkan Prabowo untuk menjelaskan program makan siang dan pemberian susu gratis untuk warga. Menurut dia, program tersebut juga dapat memperkuat ekonomi di kelas bawah. Sebab, dengan program makan siang gratis, hasil panen petani di perdesaan akan terserap untuk program makan siang gratis. Begitu juga dengan program pemberian susu, produksi susu peternak sapi juga diserap. Dengan demikian ekonomi petani dan peternak akan lebih berkembang.
Saat ini, kebutuhan susu di Tanah Air mayoritas dipenuhi dari ekspor. Oleh karena itu, menurut Prabowo. populasi sapi di Indonesia perlu diperbanyak agar produksi susu dalam negeri juga meningkat
Program pemberian makan siang dan susu gratis juga tak lepas dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Prabowo ingin menyiapkan generasi unggul, selain mempersiapkan infrastruktur.
Prabowo juga memaparkan persoalan keamanan negara. Dalam kacamata mantan Danjen Kopassus itu, selama 20 tahun situasi keamanan negara sudah terbangun cukup baik. Meski ada potensi konflik antarnegara di kawasan, tetapi masih dapat dikendalikan.
Stabilitas keamanan negara menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian khusus dari Prabowo. Sebab ia meyakini rencama pembangunan ekonomi kian mudah dieksekusi jika keamanan negara dalam keadaan stabil.
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, PWI telah mengundang ketiga calon presiden untuk menyampaikan sejumlah persoalan pers serta mendengar komitmen calon terhadap kemerdekaan pers.
Menurut Hendry, Prabowo tidak menyampaikan secara detail dukungan terhadap kemerdekaan pers. Namun, dia berharap siapa pun yang memenangi Pilpres, harus memiliki komitmen terhadap kemerdekaan pers dan memberikan dukungan bagi terwujudnya pers yang sehat.
PWI, lanjut Hendry, akan menyusun rekomendasi tertulis terkait pers. Rekomendasi itu akan diserahkan kepada para calon presiden sebagai bahan kajian untuk mendukung pertumbuhan pers yang sehat secara ekonomi serta kemerdekaan pers.