TajukPolitik – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyatakan pihaknya membuka peluang untuk pindah koalisi bila ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tak dipilih menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menurut dia, PKB akan membuka komunikasi dengan koalisi PDIP yang saat ini mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres jika Prabowo tidak mengambil Cak Imin sebagai Cawapres..
“Itu (pindah koalisi ke PDIP) sih karena konsekuensi logis ya. Muktamar memandatkan Cak Imin harus maju dalam Pilpres 2024 baik sebagai (bakal) capres maupun cawapres,” kata Huda di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/8).
“Dan itu yang saya tegaskan proposal PKB tunggal. Di mana pun koalisinya Cak Imin sebagai (bakal) capres atau cawapres,” sambungnya.
Meski begitu, kata Huda, pihaknya masih meyakini bila Gerindra akan tetap berkomitmen untuk menjadikan Cak Imin sebagai bakal cawapres Prabowo di pesta demokrasi nanti.
“Kita masih yakin Gerindra akan ambil Cak Imin sebagai (bakal) cawapres,” ujarnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengaku ada sinyal ajakan dari Ganjar Pranowo untuk bergabung ke koalisi parpol pendukungnya di Pilpres 2024.
Tawaran itu disampaikan ketika Cak Imin dan Ganjar bertemu di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2023).
Namun, Cak Imin mengklaim belum bisa menjawab ajakan dari Ganjar tersebut.
“Sinyalnya ajakan. Tapi saya kan belum bisa jawab karena saya masih bersama Pak Prabowo di koalisi bersama Gerindra,” kata Cak Imin di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023).
PKB memang mematok harga mati untuk Cak Imin sebagai cawapres jika berkoalisi dengan partai manapun. Cak Imin sendiri tidak mendaftarkan diri sebagai calon legislatif karena mematok sebagai cawapres.