Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai dengan popularitas Anies Baswedan yang semakin moncer membuat kubu bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, gentar terhadap Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut.
Menurut Dedi, popularitas Anies dalam menghadapi Pilpres 2024 semakin moncer yang terlihat dari berbagai hasil survei.
“Berkaitan dengan asumsi politik yang dikhawatirkan PDI Perjuangan dan koalisi Ganjar yang mendapat restu dari Jokowi,” ujar Dedi, dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Anies akan Diambil KPK? Ini Skenarionya’ Minggu, (25/6).
Dedi mengatakan KPP saat ini merupakan yang terbesar dan solid. Hal itu bila dibandingkan dengan koalisi Ganjar atau Prabowo Subianto.
“Kedua, elektabilitas Anies termasuk yang terkuat untuk situasi sekarang,” papar Dedi.
Dedi menyebut elektabilitas Ganjar memang konsisten tertinggi dalam berbagai survei. Sedangkan elektabilitas Prabowo kadang tinggi, kadang rendah.
“Tapi dari sisi angka, Anies dalam posisi stabil meski secara posisi bisa saja berada di bawah Prabowo,” jelas Dedi.
Menurut Dedi, hal itu membuat ikhtiar Anies maju di pemilihan presiden (pilpres) dijegal. Apalagi, Anies terbukti mampu berkompetisi dan mengalahkan rivalnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Terkait dengan adanya dugaan menjegal Anies telah banyak terlihat. Misalnya rumor jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan segera menjadikan Anies sebagai tersangka dalam kasus Formula E.
Padahal, kasus Formula E sudah dilakukan 19 kali ekpose oleh KPK, dan KPK sendiri sampai hari ini belum mendapatkan bukti korupsi. Bahkan, laporan keuangan penyelenggaraan Formula E mendapatkan predikat yang sangat baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dari cerita diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya saat ini Anies ditakuti oleh pemerintah dan akan berusaha dijegal.