TajukPolitik – Pengamat politik, Ujang Komaruddin menduga arah dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto bukan untuk Ganjar Pranowo.
Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Politik Ujang Komaruddin setelah dia mendengar pidato Jokowi dalam Puncak Musra (Musyawarah Rakyat) Indonesia yang dihelat relawan Joko Widodo (Jokowi) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo sempat melemparkan pernyataan soal calon presiden RI penerusnya ketika pidato di depan relawan.
Akademisi dari Universitas Al Azhar itu menyebut Jokowi dalam pidatonya sempat menyoroti ketidakpastian dunia yang menurutnya masih akan terjadi dalam lima sampai 10 tahun yang akan datang.
Alhasil menurut Ujang, Jokowi berharap pemimpin selanjutnya ialah sosok yang berani ambil risiko untuk kepentingan bangsa.
“Sehingga nahkodanya harus berani. Berani ambil risiko untuk kepentingan bangsa ini,” tuturnya.
Jokowi dalam pidatonya lantas menyinggung soal larangan ekspor bijih nikel yang dilakukan di World Trade Organization (WTO) oleh Uni Eropa kepada Indonesia.
Dari analisis Ujang berdasarkan pidato yang disampaikan Jokowi di Senayan, ciri-ciri pemimpin itu mengarah ke Prabowo.
Lantaran dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan beberapa kali jika Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan berani, yang merupakan karakteristik Prabowo.
Ditambah sejumlah Jokowi saat ini juga telah menyatakan dukungan kepada Prabowo.
“Jokowi mania saja jelas-jelas sudah pasang badan kecenderungannya memilih Pak Prabowo karena dari loyalitas dan kualitas kepemimpinan dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraannya,” ucap Ujang.
Di sisi lain, Ujang juga mengamati bahwa Presiden Jokowi lebih sering mengajak Prabowo dalam berbagai aktivitas kenegaraannya. Dia memprediksi Jokowi tampak lebih condong kepada Prabowo daripada Ganjar.
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
“Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat,” kata Jokowi pada acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).