TajukNasional Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memantau langsung perolehan suara sementara Pilkada 2024 di Command Center Pilkada DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu, bersama jajaran pengurus utama partai.
AHY, yang ditemui selepas kegiatannya di kantor pusat Demokrat itu, mengaku optimistis kandidat-kandidat kepala daerah yang diusung oleh Demokrat unggul dalam perolehan suara sementara Pilkada 2024.
“Kami ingin melihat secara langsung sambil mencocokkan laporan dari lapangan baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota, tetapi secara umum, alhamdulilah, sejumlah kandidat yang kami usung, termasuk kader utama Partai Demokrat yang mengikuti kontestasi ini cukup banyak yang unggul dalam quick count (hitung cepat, red.),” kata AHY saat ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (27/11).
Dia pun berharap hasil hitung cepat itu konsisten dengan hasil penghitungan TPS-TPS hingga akhirnya di KPU daerah-daerah.
“Mudah-mudahan bisa kami kawal sampai dengan penghitungan terakhir sehingga bisa dinyatakan sebagai pemenang,” kata AHY.
AHY tiba di markas Demokrat sekitar pukul 16.30 WIB, dan dia memantau jalannya pilkada dari pusat komando (command center) partai selama kurang lebih 2 jam. Beberapa petinggi Demokrat juga hadir mendampingi ketua umum, antara lain Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya, dan Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.
Pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung serentak di 545 provinsi, kabupaten, dan kota, Rabu mulai pukul 07.00 sampai dengan 13.00 waktu masing-masing TPS. Sejauh ini, penghitungan suara masih berlangsung di berbagai daerah.
Di lokasi terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menilai pemungutan suara serentak di 545 daerah pada hari ini berlangsung lancar.
“Sebagaimana yang kami monitor secara bersama bahwa pilkada serentak hari ini semua berjalan sebagian besar lancar dengan aman dan damai,” kata Menko Polkam di Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu.
Walaupun demikian, Budi menyebut ada beberapa daerah yang perlu menggelar pemungutan suara ulang (PSU).
“Ada beberapa titik wilayah yang memang perlu dilakukan pemungutan susulan karena ada eskalasi terkait dengan bencana alam, baik itu karena gunung merapi, longsor, maupun banjir,” kata dia.