Jumat, 22 November, 2024

Pandangan Objektif Pasca Debat Ketiga Capres, Demokrat: Pak Prabowo Menguasai Masalah, Anies Sebagian dan Ganjar Paling Sedikit

Tajukpolitik – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief, mengungkapkan jika Prabowo Subianto menguasai masalah dalam debat capres ketiga yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Menurut Andi Arief, dalam debat capres ketiga, Prabowo Subianto terlihat menguasai masalah, sedangkan Anies Baswedan hanya sebagian, dan Ganjar Pranowo paling sedikit diantara keduanya.

“Pandangan Objektif debat malam ini: Pak Prabowo kuasai masalah, Anies mengerti sebagian masalah, sementara Ganjar sebagaimana ciri Nasionalisme ala PDIP memahami sedikit masalah materi debat malam ini,” ujar Andi.

Lebih lanjut, menurut Andi, debat ketiga kemarin bisa meyakinkan pemilih bimbang dalam memilih capres.

“Siapa yang akan meyakinkan pemilih bimbang? Tergantung apakah mereka menonton,” kata Andi dikutip dari akun X pribadinya, Senin (8/1).

Untuk diketahui, dalam debat kemarin, capres nomor urut dua Prabowo Subianto menduga ada pihak yang asal bicara tanpa data terkait bidang pertahanan negara karena didorong ambisi yang menggebu-gebu.

“Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, ya, kan. Mungkin didorong oleh ambisi menggebu-gebu, sehingga tidak objektif,” ujar Prabowo dalam debat ketiga KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Malam (7/1) malam.

Prabowo menyampaikan itu dalam sesi pemaparan visi-misi calon presiden yang mana ia mendapat giliran berbicara tepat sesudah calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

Adapun Anies, dalam kesempatan dirinya menjabarkan visi-misi, menyebut bahwa situs Kementerian Pertahanan era Menteri Pertahanan Prabowo pernah diretas pada 2023, sehingga kondisi itu sangat memprihatinkan untuk menggambarkan kondisi pertahanan Indonesia saat ini.

Anies menjelaskan, kondisi pertahanan siber menjadi salah satu masalah yang harus diantisipasi Indonesia pada saat ini, sehingga ia mengkritik Kementerian Pertahanan yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menahan serangan siber, justru pernah kebobolan oleh para peretas.

“Lebih jauh lagi, ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker (peretas) pada 2023,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini