TajukPolitik – Gerakan politik politisi Golkar, Melki Laka Lena, untuk maju dalam Pilgub NTT semakin fokus. Calon tunggal Gubernur dari Partai Golkar ini mulai mendaftar ke partai politik lain, salah satunya adalah Partai Demokrat. Menariknya, sikap politik Ketua Golkar NTT ini telah mendapat izin dari Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman.
“Saya telah memberi tahu niat maju Gubernur NTT kepada anggota DPR RI dari Partai Demokrat, kanda Benny Harman. Beberapa hari lalu saya menelpon kanda Benny dan beliau katakan kalau mau maju yang serius, ya daftar di Partai Demokrat. Jadi saya didorong juga oleh kaka Benny. Jika beliau tidak dorong, tidak mungkin saya daftar di Demokrat,” kata Melkiades Laka Lena kepada pengurus Demokrat NTT, Minggu (19/5) malam, saat menyerahkan berkas pendaftaran Cagub ke partai besutan SBY itu.
Disaksikan media, Minggu malam sekitar pukul 22.00 Wita, Melki Laka Lena, bersama rombongan dari DPD I Golkar NTT dan DPD II Golkar Kota Kupang, tiba di kantor partai berlambang Mercy itu.
Melki ditemani antara lain, Sekretaris Golkar NTT, Liby Sinlaeloe, Ketua Bapilu Frans Sarong, Ketua OKK Ans Takalapeta, Laurens Leba Tukan, Heru Dupe, dan Jonas Salean, Ketua Golkar Kota Kupang.
Melki dan rombongan diterima oleh Ketua DPD Demokrat NTT, Leonardus Lelo, Sekretaris Samuel Hake, Wakil Ketua I, Paskalis Angkur, serta para pengurus lainnya. Dia datang untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur NTT pada Pilgub 27 November 2024.
Melki Laka Lena menjelaskan, dalam kiprah politiknya, Beny Harman adalah salah satu tokoh yang sering dimintai pendapat saat rapat pimpinan di DPR RI.
“Kaka Benny itu salah satu yang sering menjadi rujukan,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.
Untuk diketahui, dalam Pileg 2024 Partai Demokrat memperoleh tujuh kursi di DPRD Provinsi NTT. Hasil ini menunjukkan tambahan tiga kursi dari sebelumnya empat kursi. Sedangkan Golkar NTT berhasil memperoleh sembilan kursi.
Selain mendaftar ke Partai Demokrat NTT, Melki Laka Lena juga telah mendaftar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
