TajukPolitik – DPC Partai Demokrat Situbondo Jawa Timur mencopot semua baliho bergambar Agus Harimurti Yudhoyono bersama Anies Baswedan yang terpasang di sejumlah titik, Jumat (1/9).
Total ada 25 Baliho bergambar Anies Baswedan di 7 dapil di Situbondo.
Pencopotan baliho bergambar Anies Baswedan ini sebagai bentuk kekecewaan atas pilihan Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPC Demokrat Situbondo, Janur Sasra Ananda mengatakan, berdasarkan situasi nasional saat ini, pihaknya menyimpulkan adanya penghiatan dalam tubuh koalisi.
“Berdasarkan informasi terbaru, Anies Baswedan telah menetapkan calon wakil presiden dari ketua partai di luar koalisi,”ujarnya di sela menurunkan baleho di perempatan Sarworini, Kelurahan Patokan , Kecamatan Situbondo.
Karena dianggap melanggar komitmen koalisi, kata Janur, maka pengurus Demokrat di daerah meresponnya dengan menurunkan semua banner atau baliho bergambar Anies dan AHY yang ada di wilayah Kabupaten Situbondo.
“Ini respon kekecewaan kami terhadap perkembangan baru dan ini kayaknya serentak di seluruh Indonesia,” kata politisi yang juga ketua fraksi di DPRD Situbondo.
Mulai tadi malam banner dan baliho sudah banyak diturunkan, terutama di luar dapil satu. Untuk dalam kota hari ini kita turunkan secara serentak,” jelasnya.
Pelepasa baliho Anies Baswedan ini terjadi usai DPP Partai Demokrat bicara pengkhianatan terhadap spirit perubahan, namun ditepis Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
Partai Demokrat merasa dikhianati usai membongkar keputusan sepihak NasDem. Selain itu, Demokrat merasa partainya dipaksa menerima keputusan duet Anies-Cak Imin.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).
Riefky mengatakan pihaknya menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Persetujuan ini disebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Surya Paloh.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli)’,” ujar Riefky.
Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan Demokrat bakal menggelar rapat Majelis Tinggi Demokrat. Hal ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam AD/ART partai berlambang bintang mercy itu.
“Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” ujar Riefky.