TajukPolitik – Bahlil Lahadalia mengatakan banyak pihak yang merasa pusing saat kehadiran seorang pemuda dari Solo, Gibran Rakabuming Raka yang tampil sebagai cawapres prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan saat menyampaikan pidato dalam deklarasi organisasi Penerus Negeri yang mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10).
“Bung Karno pernah bilang beri aku 10 pemuda akan ku guncang dunia. Baru satu pemuda dari Solo datang semua sudah pusing yang lain. Baru dari solo dikirim sudah pusing,” ujar Bahlil.
Meski begitu, Bahlil tak merinci siapa sosok pemuda dari Solo yang dimaksud.
Kuat dugaan, sosok tersebut ialah Gibran Rakabuming Raka yang jadi sosok bakal cawapres pendamping Prabowo.
Ia menilai satu pemuda dari Solo sudah buat pusing, bagaimana jika dikirim pemuda lainnya dari kawasan Indonesia lainnya.
“Baru dikirim satu dari Solo sudah pusing. Apalagi saya kirim dari Papua, Maluku, Kalimantan, dari Sumatera, NTT dari NTB mungkin. Yang lain pikir bagaimana?” kata dia.
Selain itu, Bahlil menyinggung banyak tokoh-tokoh pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, ia mengatakan Sutan Syahrir masih berusia muda ketika ditunjuk sebagai Perdana Menteri RI, tepatnya di usia 36 tahun.
Melihat itu, ia heran jika banyak pihak yang mempertanyakan soal batas usia capres-cawapres dari kalangan muda.
“Terus kenapa kita pertanyakan usia capres harus 40 tahun? Di mana akal sehat kita? Bangsa ini tak pernah kokoh seperti sekarang tanpa peran generasi muda di bawah 40 tahun,” kata dia.
Karenanya, Bahlil menilai hanya Prabowo yang memberikan kesempatan bagi anak muda jadi cawapresnya. Kondisi ini, kata dia, tak dimiliki oleh kandidat capres lain.
“Saya mau tanya, adakah capres lain beri anak muda jadi cawapres? Ada enggak?” kata dia.
Staf Khusus Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tina Talisa menjelaskan tentang pemberitaan yang menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia sebagai Wakil Ketua TKN pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tina mengklarifikasi jika Bahlil Lahadalia tidak menjabat sebagai Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran.
Dengan ini kami perlu mengklarifikasi bahwa Bapak Bahlil Lahadalia tidak menjabat seperti yang dimaksud dan beliau juga tidak bersedia untuk terlibat secara resmi dalam TKN,” kata Tina Talisa dalam keterangannya, Ahad (29/10).
Namun Tina mengakui Bahlil menjadi dewan pembina di beberapa komunitas relawan. “Jika Bapak Bahlil menyatakan kesanggupan dan kesediaannya sebagai Wakil Ketua TKN, maka beliau seyogyanya mengundurkan diri sebagaimana yang dilakukan Bapak Rosan Perkasa Roeslani yang telah mengundurkan diri sebagai Wakil Menteri BUMN dan menjabat sebagai Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” ucap Tina.