Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai Presiden Jokowi panik terhadap bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan.
Hal ini terlihat dari Jokowi yang sibuk mengumpulkan sejumlah ketua umum partai politik (parpol) di Istana Negara, beberapa waktu yang lalu.
Padahal, lanjut Dedi, Anies Baswedan tidak pernah menunjukkan sikap bersebarangan dengan Jokowi. Terlebih, ujar Dedi, Anies sudah tidak menjadi menjadi Gubernur DKI lagi.
“Sejauh ini Anies tidak pernah menunjukkan sikap berseberangan dengan Jokowi, sehingga ada pertanyaan besar, apa yang sebenarnya membuat Jokowi takut?” jelas Dedi, Senin (8/5).
Tak hanya itu, Dedi juga mempertanyakan kepanikan Jokowi terhadap kemenangan Anies yang membuat Jokowi semakin gencar dalam mengendorse Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto agar bisa mengalahkan Anies.
“Pada sistem politik kita, Anies belum tentu terpilih, karena proses pemilihan langsung mengarah pada tokoh. Meski harus diakui, Anies juga punya peluang menang,” tutur pengamat politik jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini.
Dedi pun merasa heran dengan ketakutan yang dihadapi Jokowi. Ia pun melihat gelagat Jokowi seperti saat Pilkada DKI pada tahun 2017 lalu yang memaksa mendorong Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
“Jadi, apa yang sebenarnya yang membuat Jokowi sedemikian ketakutan? Seperti khawatir mengulang kekalahan di DKI Jakarta, saat ia dorong BTP dan Djarot?” pungkas Dedi.
Untuk diketahui, tanda-tanda Jokowi panik telah terlihat saat ia bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono bertemu di Istana Negara membahas pencapresan dalam Pilpres 2024 mendatang.