Tajukpolitik – Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), M Nur Ramadhan, menegaskan penolakannya terhadap sistem proporsional tertutup. Ia menilai sistem proporsional tertutup atau sistem coblos partai akan membuat demokrasi Indonesia mundur.
Nur Ramadhan juga mengatakan bahwa sistem proporsional tertutup berpotensi menjauhkan pemilih dengan wakil rakyat yang terpilih.
“Pendapat kami, bahwa sistem proporsional tertutup tidak menjadikan pemilih untuk memiliki peran menentukan siapa calon yang dipilih, lalu sistem ini berpotensi menjauhkan hubungan antara pemilih dengan wakil rakyat yang terpilih,” ujarnya, Jumat (10/2).
Tak hanya itu, lanjutnya, sistem proporsional tertutup berpotensi memicu politik uang. Politik uang ini bisa terjadi di internal partai.
“Selain itu, potensi terjadinya politik uang di dalam internal partai akan sangat terbuka. Karena dalam sistem tersebut parpol menjadi aktor tunggal dalam menentukan siapa yang bisa duduk di legislatif,” ungkapnya.
Menurutnya, hal inilah yang membuat demokrasi bisa mengalami kemunduran.
“Sehingga jika sistem proporsional tertutup diberlakukan akan memperlihatkan kemunduran demokrasi,” jelasnya.