Tajukpolitik – Ketua Umum Pengurus Besar NU (PB NU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menanggapi pihak-pihak yang mengatasnamakan NU untuk bisa maju menjadi calon presiden (Capres) ataupun calon wakil presiden (Cawapres).
Gus Yahya menegaskan tak ada capres dan cawapres atas nama NU. Ia pun mengaku cenderung jengkel ketika ditanya capres atau cawapres dari kalangan Nahdliyin.
“Memang saya berkali-kali, berkali-kali bukan hanya satu dua, sampai saya itu kalau ditanya lagi soal ini itu cenderung jengkel, bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada,” tegasnya, di Hotel Ritz-Carlton, Sudirman, Jakarta, Senin (7/8).
Gus Yahya menegaskan semua orang, khususnya dari kalangan Nahdliyin apabila maju dalam kontestasi politik, tidak merepresentasikan NU.
“Calon, siapa pun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing, enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada,” ujarnya.
Ia juga tak ingin ada orang yang mempermainkan agama dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Demikian juga mempermainkan nama besar NU untuk meraup suara konstituen dalam Pemilu nanti.
“Nah ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama, NU saja kami enggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini begitu, apalagi agama jangan dipermainkan,” jelas Gus Yahya.
Apa yang disampaikan oleh Gus Yahya ini juga merupakan bantahan atas klaim sepihak yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. Pasalnya, Cak Imin panggilan akrab Muhaimin dalam berbagai kesempatan menyebut jika ia didukung oleh NU secara organisasi.