TajukPolitik – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kedatangannya ke kantor DPP Partai Demokrat, Kamis, tidak bermaksud goda keputusan politik Partai Demokrat terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau kami berkomunikasi dengan Demokrat, tidak bermaksud menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan oleh Demokrat,” kata Muzani dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.
Muzani menjelaskan, pihaknya memahami Partai Demokrat telah memiliki keputusan politiknya sendiri, yakni mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Demikian juga Demokrat telah tahu dan mengetahui bahwa partai Gerindra telah mengambil keputusan final tentang calon presiden, yakni Pak Prabowo Subianto dan telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa,” imbuhnya.
Terkait komunikasi antara Gerindra dan Demokrat, Muzani mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya untuk saling bersilaturahmi dan bergandengan tangan, sebab ia menilai diperlukan kekuatan politik yang banyak untuk membangun Indonesia.
“Membangun Indonesia dengan jumlah 275 juta penduduk, dengan masalah yang segudang, dengan problem yang ruwet, ribet, rumit, tentu saja memerlukan kekuatan partai politik yang banyak. Memerlukan kekuatan-kekuatan yang banyak itulah yang kita komunikasikan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Muzani tidak menampik bahwa pertemuan tersebut juga membahas terkait calon wakil presiden (cawapres). Namun, Gerindra dan Demokrat sepakat pada pilihan politik masing-masing.
“(Cawapres) dibahas, tetapi kesimpulannya pada pilihan politik masing masing. Gerindra ya ke Gerindra, Demokrat ke Demokrat,” tutur Muzani.
Di samping itu, sekjen Gerindra tersebut menyampaikan pantun pada akhir konferensi persnya. Dalam pantun tersebut, ia berkelakar yang bernada goda Partai Demokrat bergabung untuk mendukung Prabowo.
“Pergi ke pasar beli alpukat, membelinya di pasar terapung, Pak Prabowo akan tambah kuat, jika Partai Demokrat makin tambah gabung,” ucap Muzani.
Pantun tersebut langsung dijawab oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya karena gerindra goda Demokrat lewat pantun.
“Katanya tidak menggoda tapi menggoda juga,” tukasnya.