TajukNasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Pilkada 2024 akan menjadi tantangan besar yang setara dengan Pemilu 2024.
Dalam rapat Konsolidasi Pilkada Serentak 2024 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jokowi menyampaikan bahwa Pilkada 2024 merupakan Pilkada serentak pertama kali yang akan dilaksanakan di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi dengan total 203.920.554 pemilih terdaftar.
Jokowi mengingatkan kepada pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak mengulangi masalah-masalah yang terjadi pada Pilkada sebelumnya, terutama terkait pendaftaran dan akurasi data pemilih.
Ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan berbagai isu teknis seperti distribusi dan penyimpanan logistik, serta kemungkinan kerusakan alat dan surat suara.
Selain itu, masalah keamanan, kesalahan penghitungan suara, baik akibat kesalahan manusia maupun sistem IT, harus diatasi dengan serius.
Presiden juga menekankan perlunya meningkatkan fungsi pengawasan dengan menempatkan pengawas independen yang netral. Transparansi dalam proses penghitungan suara harus dijaga dengan memanfaatkan teknologi yang dapat diandalkan.
Jokowi juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan penegakan hukum yang tegas terhadap praktik money politics.
“Saya percaya KPU memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi kontestasi Pilkada ini. Namun, saya minta agar KPU tetap waspada dan terus meningkatkan teknis persiapan Pilkada,” tegas Jokowi.
Ia mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan integritas.
